Israel Segera Bangun Pagar Pemisah di Perbatasan Yordania
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pagar di perbatasan antara Israel dan Yordania akan dibangun “dengan sangat cepat,” menurut Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada Senin (25/11/2024).
Katz menyampaikan komentarnya saat berkunjung ke markas komando pusat militer Israel di Yerusalem yang diduduki, Channel 7 melaporkan.
Pembicaraan tentang pembangunan pagar pemisah di sepanjang perbatasan telah meningkat sejak insiden di Allenby Bridge Crossing pada tanggal 8 September, di mana tiga warga Israel tewas oleh sopir truk Yordania Maher Al-Jazi yang kemudian ditembak dan dibunuh pasukan keamanan Israel.
Insiden lain terjadi di dekat Laut Mati pada tanggal 18 Oktober, ketika dua warga Israel terluka dan dua warga Yordania, Hussam Abu Ghazaleh dan Amer Qawas, tewas.
“Mengingat masuknya penyusup, penyelundupan senjata ilegal, dan operasi permusuhan, saya akan bekerja di pemerintahan untuk mempercepat pembangunan pagar di sepanjang perbatasan dengan Yordania, mirip dengan pagar yang dibangun di perbatasan dengan Mesir,” ujar Menteri Energi Israel Eli Cohen setelah insiden Laut Mati. “Ini bukan pilihan, melainkan keharusan.”
Pada awal September, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan niatnya membangun pagar di perbatasan dengan Yordania seperti yang ada di perbatasan dengan Mesir.
Dua pekan kemudian, surat kabar Israel Hayom melaporkan tentara sedang menggali parit di perbatasan dengan Yordania.
Channel 7 mengutip pernyataan Katz bahwa pekerjaan akan segera dimulai di “tembok” di sepanjang perbatasan dengan Yordania sebagai bagian dari rencana mengintensifkan pertahanan perbatasan Israel.
“Kami melihat upaya Iran yang tak henti-hentinya dan dilembagakan untuk membangun front timur melawan Negara Israel,” klaim dia.
Dia menjelaskan, “Kita tidak boleh kalah dalam kampanye melawan pembentukan garis depan timur ini, dan kita harus melakukan penanganan akar permasalahan di beberapa tempat untuk mencegah Yudea dan Samaria dan kamp-kamp pengungsi meniru Gaza.”
Katz menyampaikan komentarnya saat berkunjung ke markas komando pusat militer Israel di Yerusalem yang diduduki, Channel 7 melaporkan.
Pembicaraan tentang pembangunan pagar pemisah di sepanjang perbatasan telah meningkat sejak insiden di Allenby Bridge Crossing pada tanggal 8 September, di mana tiga warga Israel tewas oleh sopir truk Yordania Maher Al-Jazi yang kemudian ditembak dan dibunuh pasukan keamanan Israel.
Insiden lain terjadi di dekat Laut Mati pada tanggal 18 Oktober, ketika dua warga Israel terluka dan dua warga Yordania, Hussam Abu Ghazaleh dan Amer Qawas, tewas.
“Mengingat masuknya penyusup, penyelundupan senjata ilegal, dan operasi permusuhan, saya akan bekerja di pemerintahan untuk mempercepat pembangunan pagar di sepanjang perbatasan dengan Yordania, mirip dengan pagar yang dibangun di perbatasan dengan Mesir,” ujar Menteri Energi Israel Eli Cohen setelah insiden Laut Mati. “Ini bukan pilihan, melainkan keharusan.”
Pada awal September, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan niatnya membangun pagar di perbatasan dengan Yordania seperti yang ada di perbatasan dengan Mesir.
Dua pekan kemudian, surat kabar Israel Hayom melaporkan tentara sedang menggali parit di perbatasan dengan Yordania.
Channel 7 mengutip pernyataan Katz bahwa pekerjaan akan segera dimulai di “tembok” di sepanjang perbatasan dengan Yordania sebagai bagian dari rencana mengintensifkan pertahanan perbatasan Israel.
“Kami melihat upaya Iran yang tak henti-hentinya dan dilembagakan untuk membangun front timur melawan Negara Israel,” klaim dia.
Dia menjelaskan, “Kita tidak boleh kalah dalam kampanye melawan pembentukan garis depan timur ini, dan kita harus melakukan penanganan akar permasalahan di beberapa tempat untuk mencegah Yudea dan Samaria dan kamp-kamp pengungsi meniru Gaza.”