Pria Bersenjata Tembak Perwira Perekrut Tentara Cadangan Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang pemuda menembak seorang perwira militer Rusia dari jarak dekat di kantor pendaftaran tentara cadangan pada Senin (26/9/2022).
Serangan yang luar biasa nekat itu mencerminkan perlawanan terhadap upaya Presiden Rusia Vladimir Putin memobilisasi ratusan ribu orang untuk berperang di Ukraina.
Penembakan itu terjadi setelah serangan pembakaran yang meluas di kantor-kantor pendaftaran dan protes di kota-kota Rusia terhadap panggilan militer yang mengakibatkan 2.000 orang ditangkap.
Rusia berusaha meningkatkan militernya dalam operasi di Ukraina yang masih berlangsung hingga sekarang.
Dalam serangan di kota Ust-Ilimsk, Siberia, warga berusia 25 tahun, Ruslan Zinin, masuk ke kantor pendaftaran militer dengan mengatakan, "Tidak ada yang akan pergi berperang. Kita semua akan pulang sekarang."
Zinin ditangkap dan para pejabat mengancam akan menerapkan hukuman berat. Pihak berwenang mengatakan komandan militer yang terkena tembakan itu dalam perawatan intensif.
Seorang saksi yang dikutip situs berita lokal mengatakan Zinin berada di ruangan penuh orang yang dipanggil untuk berperang dan pasukan dari wilayahnya sedang menuju ke pangkalan militer pada Selasa.
Protes juga berkobar di Dagestan, salah satu daerah miskin Rusia di Kaukasus Utara. Media lokal melaporkan “beberapa ratus” demonstran turun ke jalan pada Selasa di ibukotanya, Makhachkala.
Serangan yang luar biasa nekat itu mencerminkan perlawanan terhadap upaya Presiden Rusia Vladimir Putin memobilisasi ratusan ribu orang untuk berperang di Ukraina.
Penembakan itu terjadi setelah serangan pembakaran yang meluas di kantor-kantor pendaftaran dan protes di kota-kota Rusia terhadap panggilan militer yang mengakibatkan 2.000 orang ditangkap.
Rusia berusaha meningkatkan militernya dalam operasi di Ukraina yang masih berlangsung hingga sekarang.
Dalam serangan di kota Ust-Ilimsk, Siberia, warga berusia 25 tahun, Ruslan Zinin, masuk ke kantor pendaftaran militer dengan mengatakan, "Tidak ada yang akan pergi berperang. Kita semua akan pulang sekarang."
Zinin ditangkap dan para pejabat mengancam akan menerapkan hukuman berat. Pihak berwenang mengatakan komandan militer yang terkena tembakan itu dalam perawatan intensif.
Seorang saksi yang dikutip situs berita lokal mengatakan Zinin berada di ruangan penuh orang yang dipanggil untuk berperang dan pasukan dari wilayahnya sedang menuju ke pangkalan militer pada Selasa.
Protes juga berkobar di Dagestan, salah satu daerah miskin Rusia di Kaukasus Utara. Media lokal melaporkan “beberapa ratus” demonstran turun ke jalan pada Selasa di ibukotanya, Makhachkala.