Korut Sukses Tes Rudal Hipersonik, Kim Jong-un: Ditujukan untuk Cegah Perang Nuklir!
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengonfirmasi rudal balistik yang diuji tembak pada hari Senin adalah jenis baru rudal hipersonik jarak menengah dan berhasil terbang sejauh 1.500 kilometer ke target simulasi di laut.
Pemimpin Korut Kim Jong-un, sebagaimana dikutip KCNA pada Selasa (7/1/2025), mengumumkan tujuan uji tembak misil baru tersebut. "Ditujukan untuk terus menempatkan pencegah perang nuklir negara ini pada basis yang lebih canggih," katanya.
Kementerian Pertahanan Jepang dan militer Korea Selatan mengatakan rudal tersebut ditembakkan dari wilayah pedalaman Korea Utara menuju Laut Jepang.
Uji tembak rudal tersebut, yang pertama kali dilakukan Pyongyang dalam waktu sekitar dua bulan, dilakukan saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengunjungi Seoul untuk berunding dengan mitranya mengenai ancaman rudal dan nuklir Korea Utara.
Menurut laporan KCNA, senjata itu ditembakkan dari pinggiran kota Pyongyang, mencapai ketinggian maksimum sekitar 100 kilometer dan terbang dengan kecepatan 12 kali kecepatan suara.
Media pemerintah Korut tersebut pada hari sebelumnya menyatakan bahwa Kim Jong-un telah berjanji untuk mengadopsi strategi "penangkalan anti-AS yang paling keras" pada pertemuan Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa akhir bulan lalu.
Pemimpin Korut Kim Jong-un, sebagaimana dikutip KCNA pada Selasa (7/1/2025), mengumumkan tujuan uji tembak misil baru tersebut. "Ditujukan untuk terus menempatkan pencegah perang nuklir negara ini pada basis yang lebih canggih," katanya.
Kementerian Pertahanan Jepang dan militer Korea Selatan mengatakan rudal tersebut ditembakkan dari wilayah pedalaman Korea Utara menuju Laut Jepang.
Baca Juga
Uji tembak rudal tersebut, yang pertama kali dilakukan Pyongyang dalam waktu sekitar dua bulan, dilakukan saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengunjungi Seoul untuk berunding dengan mitranya mengenai ancaman rudal dan nuklir Korea Utara.
Menurut laporan KCNA, senjata itu ditembakkan dari pinggiran kota Pyongyang, mencapai ketinggian maksimum sekitar 100 kilometer dan terbang dengan kecepatan 12 kali kecepatan suara.
Media pemerintah Korut tersebut pada hari sebelumnya menyatakan bahwa Kim Jong-un telah berjanji untuk mengadopsi strategi "penangkalan anti-AS yang paling keras" pada pertemuan Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa akhir bulan lalu.
(mas)