AS Akui Pasok Banyak Senjata ke Kyiv Jelang Perang Rusia-Ukraina

Minggu, 05 Januari 2025 - 08:49 WIB
loading...
AS Akui Pasok Banyak...
Amerika Serikat akui diam-diam telah memasok banyak senjata ke Kyiv menjelang perang Rusia-Ukraina. Foto/Mauricio Campino/US Air Force
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengakui telah memasok banyak senjata ke Kyiv pada bulan-bulan sebelum perang Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022.

Pengakuan itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat berbicara di podcast “The Interview” milik New York Times, yang ditayangkan pada hari Sabtu.

Menurut Blinken, AS melihat perang antara Rusia dan Ukraina akan terjadi dan ingin membuat Kyiv siap untuk itu.

“Dimulai pada bulan September dan kemudian pada bulan Desember, kami diam-diam mengirimkan banyak senjata ke Ukraina untuk memastikan bahwa mereka memiliki apa yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri–seperti Stinger, Javelin yang dapat mereka gunakan,” katanya.



“Persenjataan tersebut telah terbukti berperan penting dalam mencegah Rusia merebut Kyiv, serta menggulingkan negara tersebut, menghapusnya dari peta,” lanjut Blinken.

Namun, niat yang dikaitkan dengan Moskow oleh diplomat tertinggi AS tersebut sangat kontras dengan tujuan operasi militer yang berulang kali diutarakan oleh para pejabat tinggi Rusia.

Menurut Moskow, tujuan awal dari apa yang ia gambarkan sebagai “operasi militer khusus” tersebut termasuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta Kyiv menerima status netral dan mengabaikan aspirasinya untuk bergabung dengan NATO.

Seiring berjalannya waktu, daftar tersebut agak diperluas menyusul penggabungan empat wilayah bekas Ukraina; Kherson dan Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk, ke Rusia.

Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa setiap negosiasi potensial dengan Kyiv akan mengharuskannya untuk menerima "kenyataan di lapangan”, serta menarik pasukan dari wilayah Rusia yang baru.

Pernyataan Blinken mendapat sambutan yang buruk di Moskow. Diplomat senior Rusia Rodion Miroshnik menyatakan bahwa pengungkapan tersebut agak merusak narasi umum tentang apa yang disebut sebagai "agresi Rusia yang tidak beralasan”.

"Memberi [Ukraina] senjata untuk menyerang Donbas dan Rusia, bukankah itu dalih untuk operasi militer khusus?" kata Miroshnik dalam sebuah posting Telegram, yang dikutip Russia Today, Minggu (5/1/2025).
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)