Pria Bersenjata Tembak Perwira Perekrut Tentara Cadangan Rusia

Selasa, 27 September 2022 - 08:49 WIB
loading...
A A A
Video yang beredar online menunjukkan puluhan pengunjuk rasa bergumul dengan polisi yang dikirim untuk membubarkan mereka.

Demonstrasi juga berlanjut di Republik Kaukasus Utara Rusia lainnya, Kabardino-Balkaria, di mana video di media sosial menunjukkan seorang pejabat lokal berusaha berbicara kepada kerumunan wanita.

Kekhawatiran berkembang bahwa Rusia mungkin berusaha meningkatkan konflik, termasuk kemungkinan menggunakan senjata nuklir, setelah menyelesaikan referendum.

Ukraina dan Barat menganggap referendum itu ilegal dan akan semakin meningkatkan konflik.

Referendum, di mana warga ditanya apakah mereka ingin wilayah mereka menjadi bagian dari Rusia, dimulai pekan lalu dan berakhir Selasa, dalam kondisi yang bebas atau adil.

Puluhan ribu penduduk telah meninggalkan daerah itu di tengah pertempuran selama berbulan-bulan.

Gambar yang dibagikan oleh mereka yang tetap tinggal menunjukkan pasukan bersenjata Rusia pergi dari pintu ke pintu mendorong warga memilih.

“Setiap malam dan siang ada penembakan yang tak terhindarkan di Donbass, di bawah gemuruh di mana orang dipaksa untuk memilih ‘perdamaian’ Rusia,” ungkap gubernur regional Donetsk Pavlo Kirilenko, Senin.

Rusia secara luas diperkirakan akan menyatakan hasil yang menguntungkannya, langkah yang dapat membuat Moskow mencaplok empat wilayah dan kemudian mempertahankannya sebagai wilayahnya sendiri.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan belum ada tanggal yang ditetapkan untuk mengakui wilayah itu sebagai bagian dari Rusia tetapi mungkin hanya beberapa hari lagi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1091 seconds (0.1#10.140)