Apa yang Terjadi di Rusia Jika Presiden Vladimir Putin Tiba-tiba Meninggal?

Rabu, 14 September 2022 - 00:38 WIB
loading...
Apa yang Terjadi di Rusia Jika Presiden Vladimir Putin Tiba-tiba Meninggal?
Presiden Rusia Vladimir Putin. Belum jelas kandidat suksesor jika sesuatu yang buruk terjadi pada Presiden Putin. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Dalam beberapa bulan terakhir, kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjadi subjek banyak spekulasi, dengan klaim bahwa dia menderita kanker, parkinson, atau bahkan selamat dari upaya pembunuhan.

Namun sejauh ini, belum ada surat dokter resmi yang dikeluarkan.

“Dia bisa tetap berkuasa selama 10 tahun atau lebih jika dia mau, itu sangat tergantung pada keadaan,” kata analis politik Tatiana Stanovaya kepada Al Jazeera,Selasa (13/9/2022). “Saya tidak akan terlalu memperhatikan masalah kesehatannya.”

Jika presiden berusia 69 tahun itu meninggal atau meninggalkan jabatannya secara tiba-tiba, Dewan Federasi memiliki waktu 14 hari untuk mengadakan pemilihan presiden, dan jika tidak, Komisi Pemilihan Pusat akan melakukannya.



Sementara itu, Perdana Menteri Mikhail Mishustin akan menjadi pelaksana tugas (Plt) presiden. Namun, Mishustin tidak terlihat sangat dekat dengan Putin, atau kandidat yang kredibel untuk pemilihan apa pun.

Sebaliknya, Stanovaya percaya kepergian Putin akan meninggalkan kekosongan kekuasaan antara kepentingan bisnis, pejabat keamanan seperti Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dan faksi elite lainnya.

“Jika sesuatu terjadi padanya besok, saya percaya bahwa sistem akan bertahan; Masih kokoh,” kata Stanovaya.

“Pasukan konservatif, siloviki [pejabat keamanan] akan mengambil inisiatif politik dan mengambil alih. Tetapi jika sesuatu terjadi pada Putin kemudian—satu tahun atau lebih—dalam kasus ini, risiko destabilisasi jauh lebih tinggi. Kita akan melihat pertikaian dan siloviki akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mempertahankan inisiatif," paparnya.
"Tahun depan situasinya mungkin lebih berbeda dan sulit.”

Menurut laporan di media independen Rusia, anggota elite Rusia terkejut dan merasa cemas ketika Putin mengumumkan invasi Ukraina pada 24 Februari, menyatakan “operasi militer khusus” sebagai langkah yang diperlukan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)