Profil Isa Akayev, Komandan Tentara Muslim Tatar Krimea Ukraina yang Ikut Berperang Melawan Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika Ukraina mendapat serangan bertubi tubi dari Rusia , Kiev mencoba mempertahankan diri dengan segala kemampuannya, sebelum datangnya bantuan dari NATO. Beberapa bantuan berupa alat perang dan sukarelawan turut membantu Ukraina bertahan hingga saat ini.
Salah satu sukarelawan yang turut membantu perang melawan Rusia ini adalah Isa Akayev. Melansir dari swissinfo.ch, Tempat asalnya yaitu Krimea telah dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014 lalu. Akayev kemudian pindah ke Kiev dan membentuk batalyon Krimea. Sebuah unit kecil yang didominasi oleh Tatar Krimea, kelompok Muslim Turki yang berasal dari semenanjung Laut Hitam.
Sejak awal, kekuasaan Rusia di Krimea ini banyak ditentang oleh warga setempat. Karena dulu diktator Soviet Joseph Stalin memerintahkan deportasi massal Tatar Krimea pada tahun 1944, menuduh mereka bekerja sama dengan Nazi Jerman.
Karena khawatir akan kembali terjadi penindasan Akayev memutuskan untuk pindah ke Kiev, kota di mana awalnya dia sempat ditolak.Tetapi ketika terjadi gerakan separatis di dukung Rusia melawan Ukraina di Donbass timurnya pada tahun 2014, semua itu berubah.
Kelompoknya diizinkan untuk mendaftar sebagai unit sukarelawan di bawah kementerian dalam negeri Ukraina dan bertempur dalam konflik berikutnya, dengan tiga orang terluka. Bulan lalu mereka menandatangani kontrak untuk menjadi unit penuh tentara Ukraina.
Puluhan batalyon sukarelawan lainnya bermunculan pada tahun 2014 dan mulai membantu tentara reguler Ukraina yang belum siap untuk berperang di Donbas. Mereka termasuk dua unit Chechnya, satu Georgia, dan beberapa gerakan nasionalis sayap kanan.
Lebih dari setengah batalion Akayev adalah Tatar Krimea, yang membentuk sekitar 15% dari populasi Krimea. Tatar Krimea merasa lebih menderita di bawah pendudukan Rusia, sehingga mereka merasa lebih dekat dengan pasukan Akayev.
Ketika invasi Rusia dilakukan, 50 orang unitnya orang unitnya ambil bagian dalam pertempuran di sekitar wilayah Kiev, tetapi sekarang berusaha untuk dikerahkan ke front selatan untuk berperang di wilayah Kherson yang berbatasan dengan Krimea.
Salah satu sukarelawan yang turut membantu perang melawan Rusia ini adalah Isa Akayev. Melansir dari swissinfo.ch, Tempat asalnya yaitu Krimea telah dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014 lalu. Akayev kemudian pindah ke Kiev dan membentuk batalyon Krimea. Sebuah unit kecil yang didominasi oleh Tatar Krimea, kelompok Muslim Turki yang berasal dari semenanjung Laut Hitam.
Sejak awal, kekuasaan Rusia di Krimea ini banyak ditentang oleh warga setempat. Karena dulu diktator Soviet Joseph Stalin memerintahkan deportasi massal Tatar Krimea pada tahun 1944, menuduh mereka bekerja sama dengan Nazi Jerman.
Karena khawatir akan kembali terjadi penindasan Akayev memutuskan untuk pindah ke Kiev, kota di mana awalnya dia sempat ditolak.Tetapi ketika terjadi gerakan separatis di dukung Rusia melawan Ukraina di Donbass timurnya pada tahun 2014, semua itu berubah.
Kelompoknya diizinkan untuk mendaftar sebagai unit sukarelawan di bawah kementerian dalam negeri Ukraina dan bertempur dalam konflik berikutnya, dengan tiga orang terluka. Bulan lalu mereka menandatangani kontrak untuk menjadi unit penuh tentara Ukraina.
Puluhan batalyon sukarelawan lainnya bermunculan pada tahun 2014 dan mulai membantu tentara reguler Ukraina yang belum siap untuk berperang di Donbas. Mereka termasuk dua unit Chechnya, satu Georgia, dan beberapa gerakan nasionalis sayap kanan.
Lebih dari setengah batalion Akayev adalah Tatar Krimea, yang membentuk sekitar 15% dari populasi Krimea. Tatar Krimea merasa lebih menderita di bawah pendudukan Rusia, sehingga mereka merasa lebih dekat dengan pasukan Akayev.
Ketika invasi Rusia dilakukan, 50 orang unitnya orang unitnya ambil bagian dalam pertempuran di sekitar wilayah Kiev, tetapi sekarang berusaha untuk dikerahkan ke front selatan untuk berperang di wilayah Kherson yang berbatasan dengan Krimea.