Profil Osama bin Laden, Pemimpin al-Qaeda yang Pernah Dituduh sebagai Agen CIA

Kamis, 21 Juli 2022 - 08:21 WIB
loading...
Profil Osama bin Laden, Pemimpin al-Qaeda yang Pernah Dituduh sebagai Agen CIA
Osama bin Laden, pendiri al-Qaeda yang pernah dituduh sebagai agen CIA Amerika Serikat. Foto/REUTERS/File Photo
A A A
JAKARTA - Nama Osama bin Laden sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat internasional. Osama dituduh oleh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang penting di balik serangan teror 9 September 2001 atau yang dikenal sebagai serangan 9/11.

Melansir laman VOA, AS yang kala itu dipimpin Presiden George W. Bush menyatakan bahwa pimpinan al-Qaeda itulah yang harus bertanggung jawab terhadap peristiwa kelam yang dialami AS tersebut.

Namun demikian, tuduhan itu ditentang keras oleh gerakan lain, Taliban. Menurutnya, tidak ada bukti konkret yang bisa membuktikan keterlibatan Osama pada peristiwa 9/11.



Tak hanya dicap sebagai dalang serangan 9/11, Osama juga disebutkan pernah menjadi agen CIA.

Hal itu dikemukakan oleh Fidel Castro, mantan pemimpin Kuba pada sekitar tahun 2010.

Dia beranggapan bahwa Osama dibeli dan dibayar oleh CIA yang merupakan badan intelijen terkemuka di AS.

Osama disebut bertugas saat Bush ingin menimbulkan kengerian dan menakut-nakuti warga dunia melalui isu terorisme.

Lantas, seperti apa profil Osama bin Laden?

Mengutip informasi dalam laman History, Osama bin Laden dilahirkan di Riyadh, Arab Saudi.

Untuk tahun kelahirannya, tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti. Namun banyak pihak memprediksi bahwa Osama lahir di antara tahun 1957 atau 1958.



Dia merupakan anak ke-17 dari 52 anak-anak Mohammed bin Laden. Mohammed adalah seorang migran asal Yaman yang memiliki perusahaan konstruksi terbesar di Arab Saudi.

Berasal dari keluarga terpandang, Osama mendapat banyak keistimewaan sejak kecil dan mendapat pengasuhan yang sangat ketat.

Saudara-saudaranya berkesempatan untuk menuntut ilmu di negara-negara Barat dan membantu sang ayah meneruskan eksistensi perusahaan keluarganya.

Berbeda dengan para saudaranya yang cenderung terbuka dan siap menerima peradaban baru, Osama lebih tertutup dan memilih untuk berdiam diri di rumah.

Osama bersekolah di Jeddah dan menikah di usia muda. Seperti layaknya para pemuda Saudi, Osama bergabung dengan Ikhwanul Muslimin Islam atau Islamist Muslim Brotherhood.

Menurut pemikiran dan apa yang dia lihat, Islam bukanlah hanya sebuah agama. Islam juga merupakan pandangan politik yang mengilhami berbagai keputusan yang Osama buat.

Pemikiran radikalnya mulai berkembang saat dia duduk di bangku kuliah, pada akhir era 1970-an.

Osama tercatat sebagai pengikut Abdullah Azzam, seorang radikal yang mempercayai bahwa seluruh penganut agama Islam harus berjihad dalam sebuah perang demi membentuk negara Islam.

Pemikiran dan ide inilah yang diterima Osama. Dia juga menularkan pandangan itu di Timur Tengah.

Di tahun 1988, Osama bin Laden mendirikan sebuah gerakan baru bernama al-Qaeda. Gerakannya ini berfokus pada aksi-aksi terorisme berkedok kampanye militer.

Melalui al-Qaeda, Osama menyerukan pemikiran dan aksi jihad ke seluruh dunia. Hingga akhirnya, terjadilah peristiwa 9/11 yang menyasar menara kembar WTC di New York, AS.

Sejak itu, Osama menjadi musuh dunia paling utama. Bush juga menyerukan perang melawan terorisme, beriringan dengan menyebarnya Islamophobia di seluruh dunia, terutama negara-negara Barat.

Osama tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan militer AS di Pakistan pada 2 Mei 2011. Salah seorang tentara, O’Neill, diberikan tugas untuk menangkap Osama.

Melansir BBC, dia menembak Osama sebanyak 2 kali di bagian wajah. Jasadnya dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa menggunakan helikopter milik militer AS, sebelum akhirnya dijatuhkan ke laut.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)