Begini Aksi 120 Pasukan Khusus Israel Serang Pabrik Rudal Iran di Suriah

Jum'at, 03 Januari 2025 - 08:56 WIB
loading...
Begini Aksi 120 Pasukan...
Militer Zionis ungkap aksi 120 pasukan khusus Israel menyerang dan menghancurkan pabrik rudal bawah tanah Iran di Suriah pada September lalu. Foto/IDF
A A A
TEL AVIV - Angkatan Udara Israel (IAF) pada hari Kamis mengungkapkan rincian operasi 120 anggota unit pasukan khusus dalam menyerbu dan menghancurkan pabrik rudal bawah tanah Iran di dalam wilayah Suriah pada September lalu.

Pada saat itu, rezim Bashar al-Assad masih berkuasa di Suriah, dan Israel belum melancarkan kampanye militer yang menghancurkan terhadap Hizbullah di Lebanon.

Beberapa rincian operasi 8 September yang sebelumnya dilaporkan oleh media asing—termasuk nama serangan itu—sekarang diketahui keliru, atau sedikit tidak tepat.

Serangan itu—yang secara internal dijuluki oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai "Operation Many Ways (Operasi Berbagai Cara)”—ditujukan untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah yang digunakan oleh pasukan Iran guna memproduksi rudal presisi bagi Hizbullah di Lebanon dan bagi rezim Assad di Suriah.



Fasilitas yang diberi nama sandi oleh militer Israel sebagai "Deep Layer" itu digali di sebuah gunung di Pusat Studi dan Penelitian Ilmiah, yang dikenal sebagai CERS atau SSRC, di wilayah Masyaf, Suriah, sebelah barat Hama. Lokasi itu terletak lebih dari 200 kilometer (124 mil) di utara perbatasan Israel, dan sekitar 45 kilometer (28 mil) dari garis pantai barat Suriah.

IDF mengatakan lokasi itu adalah "proyek andalan" Iran dalam upayanya untuk mempersenjatai Hizbullah.

Militer Israel mengatakan serangan itu berhasil dilakukan oleh unit elite Shaldag milik IAF, bersama dengan Unit pencarian dan penyelamatan 669. Tidak ada prajurit yang terluka selama seluruh operasi.

Pengungkapan serangan itu terjadi beberapa minggu setelah jatuhnya rezim Assad, yang sangat dekat dengan Iran. Assad mengizinkan Iran menggunakan wilayah Suriah untuk memproduksi dan mengirimkan senjata kepada Hizbullah. Pasukan Iran sejak itu telah ditarik dari Suriah setelah kehilangan sekutu dekat mereka.

Iran mulai merencanakan "Deep Layer" pada tahun 2017, setelah serangan udara Israel pada tahun yang sama di CERS menghancurkan lokasi pembuatan mesin roket yang ditempatkan di atas tanah, menurut militer Israel.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)