Bisakah Drone Iran Bantu Rusia di Ukraina? Ini yang Bikin Ketar-ketir AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan pada Senin (11/7/2022) lalu menuding Iran sedang bersiap mengirim "beberapa ratus" UAV ke Rusia, untuk digunakan dalam operasi militer Moskow di Ukraina.
Iran langsung menolak klaim tersebut dan Rusia tidak memberikan komentar apapun atas pernyataan tersebut.
Setelahnya, Teheran dan Moskow mengumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi ibukota Iran pekan depan untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Lantas, muncul pertanyaan penting, apakah drone Iran dapat berguna bagi Rusia dalam operasi khusus di Ukraina?
RT.com menjelaskan mengapa AS ketar-ketir dengan prospek tersebut dan bagaimana perkembangan ini dapat memengaruhi kemungkinan pencabutan sanksi terhadap Iran.
Washington telah mewaspadai program drone Iran bahkan sebelum Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
November lalu, AS memberlakukan sanksi terhadap perusahaan swasta Iran yang diduga terlibat dalam produksi kendaraan tanpa awak (UAV atau drone) tempur dan pengintaian.
Menurut pihak Amerika, perusahaan-perusahaan ini mengaku terlibat dalam “penelitian pribadi” sambil secara diam-diam memberikan dukungan kritis untuk pengembangan UAV Korps Garda Revolusi Islam Iran dan melakukan transaksi internasional untuk kepentingan pemerintah Iran.
Iran langsung menolak klaim tersebut dan Rusia tidak memberikan komentar apapun atas pernyataan tersebut.
Setelahnya, Teheran dan Moskow mengumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi ibukota Iran pekan depan untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Lantas, muncul pertanyaan penting, apakah drone Iran dapat berguna bagi Rusia dalam operasi khusus di Ukraina?
RT.com menjelaskan mengapa AS ketar-ketir dengan prospek tersebut dan bagaimana perkembangan ini dapat memengaruhi kemungkinan pencabutan sanksi terhadap Iran.
Baca Juga
Washington telah mewaspadai program drone Iran bahkan sebelum Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
November lalu, AS memberlakukan sanksi terhadap perusahaan swasta Iran yang diduga terlibat dalam produksi kendaraan tanpa awak (UAV atau drone) tempur dan pengintaian.
Menurut pihak Amerika, perusahaan-perusahaan ini mengaku terlibat dalam “penelitian pribadi” sambil secara diam-diam memberikan dukungan kritis untuk pengembangan UAV Korps Garda Revolusi Islam Iran dan melakukan transaksi internasional untuk kepentingan pemerintah Iran.