AS dan Rusia 12 Jam Rundingkan Gencatan Senjata Ukraina, Apa Hasilnya?
loading...

Pertemuan pejabat Rusia dan AS mengenai gencatan senjata parsial di Ukraina berakhir setelah 12 jam negosiasi di Arab Saudi. Foto/VCG
A
A
A
RIYADH - Pertemuan antara pejabat Rusia dan Amerika Serikat (AS) mengenai gencatan senjata parsial di Ukraina berakhir setelah 12 jam negosiasi di Arab Saudi pada hari Senin.
Presiden AS Donald Trump telah mendorong agar perang tiga tahun Rusia-Ukraina segera berakhir dan berharap putaran pembicaraan terakhir akan membuka jalan bagi terobosan.
Sementara pembicaraan berlangsung di sebuah hotel mewah di Ibu Kota Arab Saudi, hampir 90 orang termasuk 17 anak-anak terluka dalam serangan rudal Rusia di Sumy di timur laut Ukraina, kata Presiden Volodymyr Zelensky.
Serangan terhadap daerah pemukiman padat penduduk merusak apartemen dan fasilitas pendidikan, kata kantor kejaksaan daerah setempat. Penjabat wali kota setempat sebelumnya mengatakan sebuah rumah sakit telah terkena dampak.
Tim perunding Ukraina mengharapkan pertemuan kedua dengan delegasi AS pada hari Senin setelah pertemuan AS-Rusia berakhir, kata seorang sumber di Kyiv kepada AFP—sebuah tanda bahwa kemajuan mungkin telah dibuat.
Kantor berita TASS mengutip seorang sumber yang mengatakan bahwa pertemuan Rusia dengan AS telah berakhir setelah “lebih dari 12 jam konsultasi" dan bahwa pernyataan bersama tentang hasil akan dipublikasikan pada hari Selasa (25/3/2025).
Pada putaran pembicaraan sebelumnya bulan ini di Jeddah—beberapa hari setelah Trump menegur Zelensky di Gedung Putih—Kyiv menyetujui gencatan senjata 30 hari yang diusulkan AS yang kemudian dilaporkan telah ditolak oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para pejabat kini tengah mempelajari kemungkinan dimulainya kembali Prakarsa Laut Hitam, sebuah perjanjian yang memungkinkan jutaan ton biji-bijian dan ekspor makanan lainnya dikirim dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina.
"Masalah Prakarsa Laut Hitam dan semua aspek yang terkait dengan pembaruan prakarsa ini menjadi agenda hari ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Presiden AS Donald Trump telah mendorong agar perang tiga tahun Rusia-Ukraina segera berakhir dan berharap putaran pembicaraan terakhir akan membuka jalan bagi terobosan.
Sementara pembicaraan berlangsung di sebuah hotel mewah di Ibu Kota Arab Saudi, hampir 90 orang termasuk 17 anak-anak terluka dalam serangan rudal Rusia di Sumy di timur laut Ukraina, kata Presiden Volodymyr Zelensky.
Serangan terhadap daerah pemukiman padat penduduk merusak apartemen dan fasilitas pendidikan, kata kantor kejaksaan daerah setempat. Penjabat wali kota setempat sebelumnya mengatakan sebuah rumah sakit telah terkena dampak.
Tim perunding Ukraina mengharapkan pertemuan kedua dengan delegasi AS pada hari Senin setelah pertemuan AS-Rusia berakhir, kata seorang sumber di Kyiv kepada AFP—sebuah tanda bahwa kemajuan mungkin telah dibuat.
Kantor berita TASS mengutip seorang sumber yang mengatakan bahwa pertemuan Rusia dengan AS telah berakhir setelah “lebih dari 12 jam konsultasi" dan bahwa pernyataan bersama tentang hasil akan dipublikasikan pada hari Selasa (25/3/2025).
Usulan Donald Trump
Pada putaran pembicaraan sebelumnya bulan ini di Jeddah—beberapa hari setelah Trump menegur Zelensky di Gedung Putih—Kyiv menyetujui gencatan senjata 30 hari yang diusulkan AS yang kemudian dilaporkan telah ditolak oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para pejabat kini tengah mempelajari kemungkinan dimulainya kembali Prakarsa Laut Hitam, sebuah perjanjian yang memungkinkan jutaan ton biji-bijian dan ekspor makanan lainnya dikirim dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina.
"Masalah Prakarsa Laut Hitam dan semua aspek yang terkait dengan pembaruan prakarsa ini menjadi agenda hari ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Lihat Juga :