3 Negara Musuh Terbesar Israel, Salah Satunya Memiliki Senjata Nuklir
loading...

Hamas sebagai salah satu kelompok pejuang yang menjadi musuh terbesar Israel. Foto/X
A
A
A
GAZA - Israel dikelilingi oleh negara-negara yang menjadi musuh utamanya. Itu menjadikan Israel sebagai negara yang selalu berperang.
Negara yang menjadi musuh Israel adalah karena negara Zionis itu kerap bertindak biadab dan menjajah serta menerapkan sistem apartheid di Palestina. Dengan dukungan Amerika Serikat (AS), Israel juga kerap menyerang negara-negara musuh utamanya.
Nama "Hamas" adalah akronim untuk Harakat al-Muqawama al-Islamiya (bahasa Arab untuk "Gerakan Perlawanan Islam"). Hamas merupakan salah satu kelompok perjuangan di Palestina.
Meskipun kata "perlawanan" mungkin membuatnya terdengar seperti sekadar gerakan politik, Hamas bertanggung jawab atas sejumlah bom bunuh diri di Israel pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Hamas muncul dari Ikhwanul Muslimin pada 1987, menerima sebagian besar pendanaannya dari Iran, dan beroperasi di Gaza, yang telah dikuasainya sejak 2007.
Tujuan Hamas adalah menghancurkan Negara Israel dan orang-orang Yahudi di mana-mana. Piagamnya tahun 1988 menyerukan perang suci antara Islam dan orang-orang Yahudi.
Hamas menyalahkan “Zionis” atas konflik global, menyimpulkan “tidak ada perang yang terjadi di mana pun, tanpa melibatkan mereka.”
Selain Hamas, Otoritas Palestina muncul sebagai badan administratif lokal Organisasi Pembebasan Palestina pada tahun 1994 selama proses perdamaian Perjanjian Oslo yang dikuasai Fatah.
Menurut perjanjian tersebut, Otoritas Palestina akan memerintah sebagian wilayah Tepi Barat dan Gaza sambil menunggu solusi jangka panjang. Negosiasi gagal, tetapi Otoritas Palestina masih mengawasi sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Pemimpinnya saat ini adalah Mahmoud Abbas yang telah menjabat sejak ia terpilih pada tahun 2005. Abbas telah lama meremehkan Holocaust dan menyalahkan orang-orang Yahudi karena melakukan penganiayaan terhadap diri mereka sendiri.
Baca Juga: Perang Houti Berkobar di Bulan Suci
Negara yang menjadi musuh Israel adalah karena negara Zionis itu kerap bertindak biadab dan menjajah serta menerapkan sistem apartheid di Palestina. Dengan dukungan Amerika Serikat (AS), Israel juga kerap menyerang negara-negara musuh utamanya.
3 Negara Musuh Terbesar Israel, Salah Satunya Memiliki Senjata Nuklir
1. Palestina
Serangan pada 7 Oktober 2023 sejauh ini merupakan serangan Hamas yang paling besar, meskipun kelompok tersebut memiliki rekam jejak panjang dalam kegiatan perang terhadap Israel.Nama "Hamas" adalah akronim untuk Harakat al-Muqawama al-Islamiya (bahasa Arab untuk "Gerakan Perlawanan Islam"). Hamas merupakan salah satu kelompok perjuangan di Palestina.
Meskipun kata "perlawanan" mungkin membuatnya terdengar seperti sekadar gerakan politik, Hamas bertanggung jawab atas sejumlah bom bunuh diri di Israel pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Hamas muncul dari Ikhwanul Muslimin pada 1987, menerima sebagian besar pendanaannya dari Iran, dan beroperasi di Gaza, yang telah dikuasainya sejak 2007.
Tujuan Hamas adalah menghancurkan Negara Israel dan orang-orang Yahudi di mana-mana. Piagamnya tahun 1988 menyerukan perang suci antara Islam dan orang-orang Yahudi.
Hamas menyalahkan “Zionis” atas konflik global, menyimpulkan “tidak ada perang yang terjadi di mana pun, tanpa melibatkan mereka.”
Selain Hamas, Otoritas Palestina muncul sebagai badan administratif lokal Organisasi Pembebasan Palestina pada tahun 1994 selama proses perdamaian Perjanjian Oslo yang dikuasai Fatah.
Menurut perjanjian tersebut, Otoritas Palestina akan memerintah sebagian wilayah Tepi Barat dan Gaza sambil menunggu solusi jangka panjang. Negosiasi gagal, tetapi Otoritas Palestina masih mengawasi sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Pemimpinnya saat ini adalah Mahmoud Abbas yang telah menjabat sejak ia terpilih pada tahun 2005. Abbas telah lama meremehkan Holocaust dan menyalahkan orang-orang Yahudi karena melakukan penganiayaan terhadap diri mereka sendiri.
Baca Juga: Perang Houti Berkobar di Bulan Suci
2. Lebanon
Hizbullah muncul sebagai milisi Muslim Syiah selama perang saudara Lebanon selama lima belas tahun (1975–1990) dan sejak itu menjadi bagian dari pemerintah Lebanon. Iran membantu mendanai dan melatih kelompok ini, yang mengambil nama Hizbullah, yang berarti “Partai Tuhan.”Lihat Juga :