Presiden Sri Lanka yang Diserbu Rakyat Ada di Dekat Bandara, Hendak Kabur ke Luar Negeri?
loading...
A
A
A
Partai oposisi utama Samagi Jana Balawegaya (SJB) mengadakan pembicaraan dengan kelompok politik yang lebih kecil kemarin untuk mendapatkan dukungan bagi pemimpin mereka Sajith Premadasa.
Seorang pejabat SJB mengatakan mereka mencapai kesepakatan tentatif dengan para pembangkang untuk mendukung Premadasa yang berusia 55 tahun, yang kalah dalam pemilihan presiden 2019.
Premadasa adalah putra mantan presiden Ranasinghe Premadasa, yang dibunuh dalam serangan bom bunuh bunuh oleh pemberontak Tamil pada Mei 1993.
Seorang legislator SJB mengatakan mantan loyalis Rajapaksa, Dullas Alahapperuma (63), mantan menteri media, diperkirakan akan menjadi perdana menteri baru.
Lima menteri mengundurkan diri pada akhir pekan, dan kantor Wickremesinghe mengatakan kabinet telah sepakat kemarin untuk mengundurkan diri secara massal setelah kesepakatan dicapai tentang "pemerintah semua partai".
Sementara itu, antrean panjang demonstran terbentuk untuk mengunjungi istana presiden—lebih panjang dari beberapa antrean bensin yang meliuk-liuk di kota Colombo.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan pergi sampai Rajapaksa secara resmi berhenti.
“Tuntutannya sangat jelas, orang masih meminta pengunduran diri (Rajapaksa), dan pengunduran diri penuh, dalam konfirmasi tertulis,” kata pengunjuk rasa, Dela Peiris.
“Jadi mudah-mudahan kita akan mendapatkan pengunduran diri dari pemerintah termasuk perdana menteri dan presiden dalam beberapa hari mendatang.”
Rumah pribadi perdana menteri di Kolombo juga dibakar pada Sabtu malam.
Seorang pejabat SJB mengatakan mereka mencapai kesepakatan tentatif dengan para pembangkang untuk mendukung Premadasa yang berusia 55 tahun, yang kalah dalam pemilihan presiden 2019.
Premadasa adalah putra mantan presiden Ranasinghe Premadasa, yang dibunuh dalam serangan bom bunuh bunuh oleh pemberontak Tamil pada Mei 1993.
Seorang legislator SJB mengatakan mantan loyalis Rajapaksa, Dullas Alahapperuma (63), mantan menteri media, diperkirakan akan menjadi perdana menteri baru.
Lima menteri mengundurkan diri pada akhir pekan, dan kantor Wickremesinghe mengatakan kabinet telah sepakat kemarin untuk mengundurkan diri secara massal setelah kesepakatan dicapai tentang "pemerintah semua partai".
Sementara itu, antrean panjang demonstran terbentuk untuk mengunjungi istana presiden—lebih panjang dari beberapa antrean bensin yang meliuk-liuk di kota Colombo.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan pergi sampai Rajapaksa secara resmi berhenti.
“Tuntutannya sangat jelas, orang masih meminta pengunduran diri (Rajapaksa), dan pengunduran diri penuh, dalam konfirmasi tertulis,” kata pengunjuk rasa, Dela Peiris.
“Jadi mudah-mudahan kita akan mendapatkan pengunduran diri dari pemerintah termasuk perdana menteri dan presiden dalam beberapa hari mendatang.”
Rumah pribadi perdana menteri di Kolombo juga dibakar pada Sabtu malam.