China Krisis Perbankan, Warga Kesulitan Tarik Dana dari Rekening Pribadi
loading...
A
A
A
BEIJING - Perekonomian China terus merosot dalam beberapa tahun terakhir, dan sistem perbankan di negara itu juga semakin jatuh ke dalam krisis.
Warga negara China kini tidak hanya bergulat dengan pengangguran dan pemotongan upah, tetapi juga menghadapi kesulitan dalam menarik dana dari rekening mereka sendiri.
Banyak nasabah bank di China meyakini bahwa pengurangan batas transfer dana ini merupakan tindakan yang disengaja oleh pemerintah untuk membatasi arus keluar modal.
Menurut laporan terbaru Beijing News Shell Finance, banyak nasabah bank mendapati rekening mereka dikenakan batas transfer tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mengutip dari Financial Post, Selasa (3/12/2024), sebagian nasabah juga terpaksa pergi ke beberapa cabang bank mereka untuk menarik uang tunai, namun sebagian lainnya memilih “menyerah” dan tidak ingin lagi menggunakan kartu debit untuk menarik dana
Sejak paruh kedua tahun ini, beberapa bank di China telah mengumumkan penyesuaian batas transaksi non-counter untuk rekening penyelesaian pribadi tertentu. Ini termasuk lembaga seperti Bank of China, China Construction Bank, Agricultural Bank of China, dan Jang Xi Bank.
Bank-bank tersebut mengeklaim bahwa langkah-langkah ini dimaksudkan untuk mencegah penipuan telekomunikasi. Nasabah yang terkena dampak memiliki batas transfer harian mulai dari 500 yuan hingga 2.000 yuan, atau sekitar USD69 (Rp1,1 juta) hingga USD276 (Rp4,3 juta).
Namun, banyak nasabah berpendapat bahwa pembatasan ini merupakan hambatan yang disengaja untuk mencegah dana keluar dari rekening mereka.
Keluhan dari para nasabah mengungkapkan bagaimana langkah-langkah ini menciptakan masalah signifikan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk membayar hipotek, angsuran mobil, biaya sekolah, atau menutupi biaya medis darurat yang menyebabkan frustrasi tak berujung di kalangan warga China.
Warga negara China kini tidak hanya bergulat dengan pengangguran dan pemotongan upah, tetapi juga menghadapi kesulitan dalam menarik dana dari rekening mereka sendiri.
Banyak nasabah bank di China meyakini bahwa pengurangan batas transfer dana ini merupakan tindakan yang disengaja oleh pemerintah untuk membatasi arus keluar modal.
Menurut laporan terbaru Beijing News Shell Finance, banyak nasabah bank mendapati rekening mereka dikenakan batas transfer tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mengutip dari Financial Post, Selasa (3/12/2024), sebagian nasabah juga terpaksa pergi ke beberapa cabang bank mereka untuk menarik uang tunai, namun sebagian lainnya memilih “menyerah” dan tidak ingin lagi menggunakan kartu debit untuk menarik dana
Sejak paruh kedua tahun ini, beberapa bank di China telah mengumumkan penyesuaian batas transaksi non-counter untuk rekening penyelesaian pribadi tertentu. Ini termasuk lembaga seperti Bank of China, China Construction Bank, Agricultural Bank of China, dan Jang Xi Bank.
Bank-bank tersebut mengeklaim bahwa langkah-langkah ini dimaksudkan untuk mencegah penipuan telekomunikasi. Nasabah yang terkena dampak memiliki batas transfer harian mulai dari 500 yuan hingga 2.000 yuan, atau sekitar USD69 (Rp1,1 juta) hingga USD276 (Rp4,3 juta).
Namun, banyak nasabah berpendapat bahwa pembatasan ini merupakan hambatan yang disengaja untuk mencegah dana keluar dari rekening mereka.
Keluhan dari para nasabah mengungkapkan bagaimana langkah-langkah ini menciptakan masalah signifikan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk membayar hipotek, angsuran mobil, biaya sekolah, atau menutupi biaya medis darurat yang menyebabkan frustrasi tak berujung di kalangan warga China.