Didukung Partai Berkuasa, Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Sabtu, 07 Desember 2024 - 17:21 WIB
loading...
Didukung Partai Berkuasa,...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol selamat dari pemakzulan. Foto/X/@pubity
A A A
SEOUL - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol akan selamat dari pemungutan suara pemakzulan terhadapnya setelah anggota parlemen partai yang berkuasa memboikot parlemen pada hari Sabtu (7/12/2024).

Sejumlah anggota parlemen meninggalkan parlemen menjelang pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Yoon atas keputusannya untuk memberlakukan darurat militer jangka pendek awal minggu ini, dengan hanya dua anggota yang tersisa.

Setidaknya 200 anggota parlemen dibutuhkan agar pemungutan suara dapat dilaksanakan. Di luar aula utama, anggota parlemen oposisi terdengar berteriak, "Masuklah [ke dalam ruang sidang]!" dan menyebut mereka "pengecut."

Pemungutan suara sedang berlangsung tetapi telah dianggap tidak penting karena jumlah yang dihitung tidak akan cukup untuk meloloskan mosi tersebut. Kurang dari dua pertiga anggota parlemen sekarang masih berada di ruang sidang.

Jika, seperti yang diharapkan, gagal, tanggal berikutnya yang tersedia bagi anggota parlemen untuk memberikan suara atas pemakzulan Yoon adalah Rabu, 11 Desember.

Yoon sebelumnya meminta maaf kepada rakyat Sabtu pagi dalam komentar publik pertamanya sejak upayanya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer membuat negara itu dilanda kekacauan politik dan menyebabkan seruan untuk pemakzulannya.

“Deklarasi darurat militer ini bermula dari keputusasaan saya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas urusan negara,” kata Yoon dalam pidato dua menit.

"Saya sangat menyesal dan dengan tulus meminta maaf kepada warga yang pasti sangat terkejut," kata Yoon, mengakui bahwa ia "menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan" bagi warga Korea Selatan.

Yoon mengatakan ia "tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik yang terkait dengan pengumuman darurat militer ini."

Kemarahan dimulai Selasa malam, ketika Yoon mengumumkan darurat militer dalam pidato televisi yang tidak diumumkan, menuduh partai oposisi utama bersimpati dengan Korea Utara dan "kegiatan anti-negara." Ia mengutip mosi oleh Partai Demokrat, yang memiliki mayoritas di parlemen, untuk memakzulkan jaksa penuntut utama dan menolak proposal anggaran pemerintah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
Kenapa Rakyat Serbia...
Kenapa Rakyat Serbia Menuntut Presiden Aleksandar Vucic Turun?
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Dibebaskan dari Penjara
Latihan Tempur Kacau,...
Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
AS Kerahkan Kapal Induk...
AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir ke Korsel setelah Korut Tembakkan Rudal Jelajah Strategis
Rekomendasi
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
Timnas Indonesia Tertinggal...
Timnas Indonesia Tertinggal 0-3 dari Australia
Bank Mandiri Gelar Syiar...
Bank Mandiri Gelar Syiar Ramadan di Destinasi Wisata Religi Purwakarta
Berita Terkini
Mufti Rusia Bongkar...
Mufti Rusia Bongkar Teori Konspirasi The Simpsons
8 menit yang lalu
5 Negara Eropa Musuh...
5 Negara Eropa Musuh Bebuyutan Rusia, Nomor 3 dan Terakhir Pemilik Hulu Ledak Nuklir
46 menit yang lalu
Perbandingan Tingkat...
Perbandingan Tingkat Korupsi Indonesia vs Australia, Mana yang Lebih Korup?
1 jam yang lalu
Liga Arab Desak AS Tekan...
Liga Arab Desak AS Tekan Israel agar Setop Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza
2 jam yang lalu
6 Fakta Senjata Nuklir...
6 Fakta Senjata Nuklir Prancis, Kekuatan yang Akan Payungi Eropa dari Invasi Rusia
2 jam yang lalu
Israel Gelar Operasi...
Israel Gelar Operasi Darat Terbatas di Gaza Tengah, Maju di Netzarim
3 jam yang lalu
Infografis
Takut Rusia, Negara-negara...
Takut Rusia, Negara-negara NATO Mundur dari Perjanjian Ranjau
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved