3 Negara di Dunia yang Pernah Memaksa Warga Muslimnya untuk Murtad
loading...
A
A
A
Dalam hal ini, Gereja Katolik membuat pilihan untuk memaksa mereka pindah ke agama Kristen.
Cara pertama dilakukan dengan penyuapan. Pendakwah muslim diberikan uang, hadiah, tanah agar mereka bersedia mempengaruhi orang muslim lainnya. Namun, cara ini diketahui gagal.
Pada tahun 1499, Francisco Jimenez de Cisneros, seorang kardinal di Gereja Katolik dikirim ke Spanyol untuk mempercepat proses peralihan agama disana.
Tidak lagi dengan penyuapan, dia mendiskriminasi dan melecehkan umat muslim sampai mereka mau untuk murtad atau keluar dari Islam.
Mereka yang menolak dikirim ke penjara dan disiksa. Selain itu, harta benda yang mereka miliki juga disita.
Akhirnya, umat muslim di sana pun melakukan pemberontakan. Mereka bersatu dalam keyakinan Islam dan melawan pemerintahan Kristen.
2. China-Muslim Uighur
Seperti yang diketahui, muslim Uighur di China kerap mendapat perlakuan buruk di negeri Tirai Bambu tersebut.
Tidak jarang juga, orang-orang muslim ditangkap dan ditahan tanpa alasan yang jelas. Pemerintah setempat melarang muslim Uighur untuk beribadah, melarang penggunaan pakaian keagamaan, hingga memaksa untuk meninggalkan pemakaman ala Islam dan menggantinya dengan tradisi kremasi China.
Dikutip dari Al Jazeera, sekitar bulan Agustus 2018, Komite PBB membuat laporan yang menyatakan sekitar satu juta orang Uighur telah ditahan di kamp “Kontra Terorisme” di China.
Cara pertama dilakukan dengan penyuapan. Pendakwah muslim diberikan uang, hadiah, tanah agar mereka bersedia mempengaruhi orang muslim lainnya. Namun, cara ini diketahui gagal.
Pada tahun 1499, Francisco Jimenez de Cisneros, seorang kardinal di Gereja Katolik dikirim ke Spanyol untuk mempercepat proses peralihan agama disana.
Tidak lagi dengan penyuapan, dia mendiskriminasi dan melecehkan umat muslim sampai mereka mau untuk murtad atau keluar dari Islam.
Mereka yang menolak dikirim ke penjara dan disiksa. Selain itu, harta benda yang mereka miliki juga disita.
Akhirnya, umat muslim di sana pun melakukan pemberontakan. Mereka bersatu dalam keyakinan Islam dan melawan pemerintahan Kristen.
2. China-Muslim Uighur
Seperti yang diketahui, muslim Uighur di China kerap mendapat perlakuan buruk di negeri Tirai Bambu tersebut.
Tidak jarang juga, orang-orang muslim ditangkap dan ditahan tanpa alasan yang jelas. Pemerintah setempat melarang muslim Uighur untuk beribadah, melarang penggunaan pakaian keagamaan, hingga memaksa untuk meninggalkan pemakaman ala Islam dan menggantinya dengan tradisi kremasi China.
Dikutip dari Al Jazeera, sekitar bulan Agustus 2018, Komite PBB membuat laporan yang menyatakan sekitar satu juta orang Uighur telah ditahan di kamp “Kontra Terorisme” di China.