Profil Mohammad Reza Zahedi, Jenderal Iran yang Tewas Dirudal Israel di Konsulat Iran Damaskus
loading...
A
A
A
SANAA - Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran , telah dibunuh oleh Israel di Suriah, pada April 2024.
Ia tewas bersama enam orang lainnya, termasuk seorang jenderal Iran lainnya, ketika pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal ke konsulat Iran di Damaskus yang menghancurkannya.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Teheran akan membuat Israel "menyesali" serangan siang hari terhadap misi diplomatik tersebut, yang dilakukan saat perangnya di Gaza berkecamuk.
Ia bergabung dengan IRGC saat berusia 19 tahun, dua tahun setelah revolusi Iran tahun 1979. Tak lama setelah itu, Iran terjerumus dalam perang selama delapan tahun saat negara tetangga Irak, yang dipimpin oleh Saddam Hussein, menginvasi.
Melansir Al Jazeera, Zahedi naik pangkat dan dari tahun 1983 hingga 1986 mengambil alih komando brigade penting pasukan darat IRGC yang digunakan untuk menerobos garis pertahanan musuh dalam beberapa operasi besar.
Ia kemudian dipromosikan menjadi komandan Divisi Imam Hossein ke-14, bagian utama lain dari pasukan darat Iran yang dibentuk selama perang. Divisi ini kemudian berpartisipasi dalam berbagai operasi penting. Zahedi memegang jabatan tersebut hingga tahun 1991, beberapa tahun setelah perang berakhir.
Rekor berikutnya dalam kariernya di jajaran militer Iran terjadi pada tahun 2005 ketika Zahedi sempat menjabat sebagai komandan angkatan udara Garda Revolusi. Pada tahun yang sama, ia diberi komando pasukan darat IRGC, sebuah jabatan yang dipegangnya selama tiga tahun.
Selama waktu itu, ia juga menghabiskan satu tahun di pucuk pimpinan Markas Besar Thar-Allah, yang sebagian besar bertugas untuk memastikan keamanan di ibu kota, Teheran.
Dari tahun 2016 hingga 2019, brigadir jenderal tersebut juga menjabat sebagai wakil IRGC untuk operasi.
Ia tewas bersama enam orang lainnya, termasuk seorang jenderal Iran lainnya, ketika pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal ke konsulat Iran di Damaskus yang menghancurkannya.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Teheran akan membuat Israel "menyesali" serangan siang hari terhadap misi diplomatik tersebut, yang dilakukan saat perangnya di Gaza berkecamuk.
Siapa Mohammad Reza Zahedi?
1. Berkarier di Militer
Zahedi lahir pada tanggal 2 November 1960, di Isfahan di Iran bagian tengah.Ia bergabung dengan IRGC saat berusia 19 tahun, dua tahun setelah revolusi Iran tahun 1979. Tak lama setelah itu, Iran terjerumus dalam perang selama delapan tahun saat negara tetangga Irak, yang dipimpin oleh Saddam Hussein, menginvasi.
Melansir Al Jazeera, Zahedi naik pangkat dan dari tahun 1983 hingga 1986 mengambil alih komando brigade penting pasukan darat IRGC yang digunakan untuk menerobos garis pertahanan musuh dalam beberapa operasi besar.
Ia kemudian dipromosikan menjadi komandan Divisi Imam Hossein ke-14, bagian utama lain dari pasukan darat Iran yang dibentuk selama perang. Divisi ini kemudian berpartisipasi dalam berbagai operasi penting. Zahedi memegang jabatan tersebut hingga tahun 1991, beberapa tahun setelah perang berakhir.
Rekor berikutnya dalam kariernya di jajaran militer Iran terjadi pada tahun 2005 ketika Zahedi sempat menjabat sebagai komandan angkatan udara Garda Revolusi. Pada tahun yang sama, ia diberi komando pasukan darat IRGC, sebuah jabatan yang dipegangnya selama tiga tahun.
Selama waktu itu, ia juga menghabiskan satu tahun di pucuk pimpinan Markas Besar Thar-Allah, yang sebagian besar bertugas untuk memastikan keamanan di ibu kota, Teheran.
Dari tahun 2016 hingga 2019, brigadir jenderal tersebut juga menjabat sebagai wakil IRGC untuk operasi.