Pakar Militer: Zionis Israel Tutupi Jumlah Korban Tewas Tentara yang Sebenarnya
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pakar militer dan strategis, Brigadir Jenderal (Purn) Elias Hanna, telah menekankan bahwaZionis Israel menyembunyikan jumlah korban tewas yang sebenarnya di antara tentaranya serta keadaan di sekitar bagaimana, di mana, dan kapan mereka tewas.
Dalam analisisnya tentang perkembangan militer di Lebanon selatan, Hanna—yang merupakan pensiunan jenderal Angkatan Darat Lebanon— mencatat bahwa strategi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel menjadi penyebab perbedaan antara angka yang dilaporkan dan yang diklaim oleh kelompok Hizbullah Lebanon.
Dia, seperti dikutip Middle East Monitor, Jumat (15/11/2024), menunjukkan bahwa banyak pasukan khusus dan personel infanteri Israel telah tewas di Lebanon selatan, yang menunjukkan bahwa tentara Zionis biasanya melakukan misi pengintaian sebelum mengerahkan unit lapis baja.
Kemarin, media Israel melaporkan bahwa tujuh tentara tewas setelah sebuah bangunan runtuh di sebuah desa di Lebanon selatan.
Hanna menekankan bahwa perubahan dalam lanskap geografis memerlukan perubahan dalam strategi pertempuran, dengan menjelaskan bahwa Divisi ke-36 Israel saat ini terlibat dalam memajukan pertempuran melawan Hizbullah ke garis kedua desa-desa Lebanon.
Hanna mengindikasikan bahwa Aitaroun, Bint Jbeil, dan Ainata adalah titik-titik penting yang menarik dan menyarankan bahwa jika tentara pendudukan berhasil mencapai daerah-daerah ini, itu akan menandakan transisi ke fase kedua operasi militernya di Lebanon selatan, meskipun kendali atas wilayah tersebut tidak akan dijamin.
Sementara itu, militer pendudukan Israel telah menerbitkan data terbaru yang diklaimnya mewakili jumlah dan klasifikasi korbannya sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023.
Meskipun sering menyembunyikan angka korban sebagai bagian dari kebijakan sistematis dengan kedok "sensor militer", militer Israel, menurut angka-angka baru ini, telah mengakui tewasnya 793 tentara sejak dimulainya perang.
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa 192 perwira Israel telah tewas, yang menunjukkan bahwa satu dari empat perwira yang tewas adalah seorang komandan.
Dalam analisisnya tentang perkembangan militer di Lebanon selatan, Hanna—yang merupakan pensiunan jenderal Angkatan Darat Lebanon— mencatat bahwa strategi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel menjadi penyebab perbedaan antara angka yang dilaporkan dan yang diklaim oleh kelompok Hizbullah Lebanon.
Dia, seperti dikutip Middle East Monitor, Jumat (15/11/2024), menunjukkan bahwa banyak pasukan khusus dan personel infanteri Israel telah tewas di Lebanon selatan, yang menunjukkan bahwa tentara Zionis biasanya melakukan misi pengintaian sebelum mengerahkan unit lapis baja.
Kemarin, media Israel melaporkan bahwa tujuh tentara tewas setelah sebuah bangunan runtuh di sebuah desa di Lebanon selatan.
Hanna menekankan bahwa perubahan dalam lanskap geografis memerlukan perubahan dalam strategi pertempuran, dengan menjelaskan bahwa Divisi ke-36 Israel saat ini terlibat dalam memajukan pertempuran melawan Hizbullah ke garis kedua desa-desa Lebanon.
Hanna mengindikasikan bahwa Aitaroun, Bint Jbeil, dan Ainata adalah titik-titik penting yang menarik dan menyarankan bahwa jika tentara pendudukan berhasil mencapai daerah-daerah ini, itu akan menandakan transisi ke fase kedua operasi militernya di Lebanon selatan, meskipun kendali atas wilayah tersebut tidak akan dijamin.
Jumlah Tentara Israel Tewas Versi Zionis
Sementara itu, militer pendudukan Israel telah menerbitkan data terbaru yang diklaimnya mewakili jumlah dan klasifikasi korbannya sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023.
Meskipun sering menyembunyikan angka korban sebagai bagian dari kebijakan sistematis dengan kedok "sensor militer", militer Israel, menurut angka-angka baru ini, telah mengakui tewasnya 793 tentara sejak dimulainya perang.
Data tersebut juga mengungkapkan bahwa 192 perwira Israel telah tewas, yang menunjukkan bahwa satu dari empat perwira yang tewas adalah seorang komandan.