AS Akan Umumkan Bantuan Senjata Tambahan untuk Ukraina, Termasuk Rudal Harpoon
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Joe Biden akan segera mengumumkan bantuan tambahan senilai USD650 juta atau sekitar Rp9,6 triliun dalam bentuk senjata dan peralatan untuk Ukraina . Bantuan ini termasuk untuk pertama kalinya rudal anti-kapal Harpoon yang dipasang di kendaraan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
"Paket senjata juga mencakup USD320 juta (Rp4,7 triliun) untuk radio aman dan peralatan terkait, USD55 juta (Rp812 miliar) untuk optik penglihatan malam termal, dan USD160 juta (Rp2,3 trilun) untuk pelatihan," kata salah satu sumber seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (15/6/2022).
Pengumuman itu muncul ketika para pejabat Ukraina telah memohon lebih banyak senjata lebih cepat untuk mencegah kemajuan bertahap Rusia di bagian timur negara itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang mungkin mandek jika pengiriman senjata canggih dari sekutu Ukraina tidak dipercepat.
Para menteri NATO bertemu di Brussel dengan perang yang berlangsung hampir empat bulan sebagai agenda utama mereka. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin membuka pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina berjanji untuk mempertahankan dukungan militer bagi Ukraina karena negara itu menghadapi "momen penting" di medan perang.
“Kami tidak bisa meremehkan tantangan yang dihadapi Ukraina,” kata Austin di markas NATO di Brussels.
“Rusia menggunakan tembakan jarak jauhnya untuk mencoba menguasai posisi Ukraina,” imbuhnya.
AS terus meningkatkan dukungan untuk Ukraina sambil menjawab pertanyaan tentang berapa lama aliran bantuan akan berlangsung dan apakah itu akan mendukung kesepakatan apa pun yang mencakup Ukraina menyerahkan wilayahnya ke Rusia.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Paket senjata juga mencakup USD320 juta (Rp4,7 triliun) untuk radio aman dan peralatan terkait, USD55 juta (Rp812 miliar) untuk optik penglihatan malam termal, dan USD160 juta (Rp2,3 trilun) untuk pelatihan," kata salah satu sumber seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (15/6/2022).
Pengumuman itu muncul ketika para pejabat Ukraina telah memohon lebih banyak senjata lebih cepat untuk mencegah kemajuan bertahap Rusia di bagian timur negara itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang mungkin mandek jika pengiriman senjata canggih dari sekutu Ukraina tidak dipercepat.
Para menteri NATO bertemu di Brussel dengan perang yang berlangsung hampir empat bulan sebagai agenda utama mereka. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin membuka pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina berjanji untuk mempertahankan dukungan militer bagi Ukraina karena negara itu menghadapi "momen penting" di medan perang.
“Kami tidak bisa meremehkan tantangan yang dihadapi Ukraina,” kata Austin di markas NATO di Brussels.
“Rusia menggunakan tembakan jarak jauhnya untuk mencoba menguasai posisi Ukraina,” imbuhnya.
AS terus meningkatkan dukungan untuk Ukraina sambil menjawab pertanyaan tentang berapa lama aliran bantuan akan berlangsung dan apakah itu akan mendukung kesepakatan apa pun yang mencakup Ukraina menyerahkan wilayahnya ke Rusia.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)