Pertama Kali Sejak 2006, China-Rusia Kompak Veto Sanksi Baru PBB untuk Korut

Jum'at, 27 Mei 2022 - 17:01 WIB
loading...
A A A
"Sanksi baru juga dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada situasi kemanusiaan di Korea Utara karena bergulat dengan dampak pandemi COVID-19," kata Duta Besar China Zhang Jun.



Utusan Rusia juga mengutip situasi COVID-19 di Korut sebagai alasan vetonya.

“Penguatan tekanan sanksi terhadap Pyongyang tidak hanya tidak berguna tetapi juga sangat berbahaya dari konsekuensi kemanusiaan dari tindakan tersebut,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Alekseevich Nebenzya dalam komentar yang diterjemahkan setelah pemungutan suara.

Nebenzya mengatakan 15 tahun terakhir tekanan sanksi terhadap Korut tidak berhasil.

“Mulai tahun 2006, banyak resolusi pembatasan diadopsi terhadap Pyongyang, namun seperti yang ditunjukkan sejarah kepada kita, paradigma sanksi masih belum dapat menjamin keamanan di kawasan atau menyelesaikan masalah non-proliferasi rudal dan nuklir,” ujar utusan Rusia itu.

Sebelumnya, jelang pemungutan suara, baik China dan Rusia telah mendesak Washington untuk mengeluarkan pernyataan presidensial alih-alih memperkenalkan rancangan resolusi Dewan Keamanan.



Tetapi duta besar AS, Thomas-Greenfield, mengatakan China dan Rusia bahkan tidak terbuka untuk membahas sanksi baru terhadap Pyongyang.

“Kami telah mengedarkan draf resolusi ini selama sembilan minggu. Pada saat itu, negara-negara yang memveto resolusi ini telah menolak untuk terlibat dalam teks, meskipun komitmen kami untuk inklusivitas dan fleksibilitas selama konsultasi,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)