Arab Saudi Ingin Jadi Eksportir Produk dan Teknologi Militer
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi berniat untuk menjadi pengekspor produk dan teknologi militer ke negara lain. Hal itu diungkapkan Menteri Investasi Saudi, Khalid Al-Falih, Minggu (6/2/2022).
Berbicara dalam diskusi panel di sela-sela peluncuran strategi sumber daya manusia dari Otoritas Umum untuk Industri Militer (GAMI) di sektor industri militer lokal, Al-Falih mengatakan bahwa daya saing sumber daya manusia di Kerajaan adalah elemen kunci.
“Tingkat lokalisasi di sektor industri militer menjanjikan dan meningkat,” kata Al-Falih, seperti dikutip dari Saudi Gazette. “Meningkat dari 2 persen sejak diluncurkannya GAMI menjadi lebih dari 10 persen sekarang,” tambahnya.
Kerajaan menargetkan tingkat lokalisasi 50 persen dalam delapan tahun ke depan, yang merupakan tantangan besar dan peluang besar pada saat yang sama, Al-Falih menyimpulkan.
Untuk mendukung target itu, Arab Saudi juga meluncurkan Akademi Militer Nasional guna memenuhi 800 keterampilan yang dibutuhkan. Langkah ini diambil juga untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di industri ini, kata seorang pejabat tinggi dalam sebuah konferensi di Riyadh.
“Akademi tersebut merupakan bagian dari strategi baru untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan bagi warga Saudi, dan memperkuat industri militer dan pertahanan nasional,” jelas Gubernur GAMI, Ahmad Al-Ohali, seperti dikutip dari Arab News.
“GAMI ingin memberdayakan tenaga kerja Saudi melalui pengembangan program pelatihan, dan mendirikan akademi nasional yang berfokus pada lebih dari 800 keterampilan yang dibutuhkan di sektor ini, dari mana 172 lapangan pekerjaan muncul,” lanjut Al-Ohali.
Langkah ini bertujuan untuk mencapai target visi untuk melokalisasi 50 persen pengeluaran pemerintah untuk peralatan dan layanan militer pada tahun 2030.
Sementara itu, Arab Saudi hingga kini masih terus melakukan impor peralatan militer canggih dari sekutu mereka, terutama Amerika Serikat (AS). Pentago dilaporkan telah menyetujui penjualan senilai USD23,7 juta untuk peningkatan pertahanan udara ke Arab Saudi.
“Penjualan yang diusulkan akan memberi Angkatan Bersenjata Saudi peralatan, pelatihan, dan dukungan lanjutan yang diperlukan untuk melindungi Arab Saudi dan kawasan dari efek terorisme yang tidak stabil, melawan pengaruh Iran, dan ancaman lainnya,” kata pernyataan Pentagon.
Berbicara dalam diskusi panel di sela-sela peluncuran strategi sumber daya manusia dari Otoritas Umum untuk Industri Militer (GAMI) di sektor industri militer lokal, Al-Falih mengatakan bahwa daya saing sumber daya manusia di Kerajaan adalah elemen kunci.
“Tingkat lokalisasi di sektor industri militer menjanjikan dan meningkat,” kata Al-Falih, seperti dikutip dari Saudi Gazette. “Meningkat dari 2 persen sejak diluncurkannya GAMI menjadi lebih dari 10 persen sekarang,” tambahnya.
Kerajaan menargetkan tingkat lokalisasi 50 persen dalam delapan tahun ke depan, yang merupakan tantangan besar dan peluang besar pada saat yang sama, Al-Falih menyimpulkan.
Untuk mendukung target itu, Arab Saudi juga meluncurkan Akademi Militer Nasional guna memenuhi 800 keterampilan yang dibutuhkan. Langkah ini diambil juga untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di industri ini, kata seorang pejabat tinggi dalam sebuah konferensi di Riyadh.
“Akademi tersebut merupakan bagian dari strategi baru untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan bagi warga Saudi, dan memperkuat industri militer dan pertahanan nasional,” jelas Gubernur GAMI, Ahmad Al-Ohali, seperti dikutip dari Arab News.
“GAMI ingin memberdayakan tenaga kerja Saudi melalui pengembangan program pelatihan, dan mendirikan akademi nasional yang berfokus pada lebih dari 800 keterampilan yang dibutuhkan di sektor ini, dari mana 172 lapangan pekerjaan muncul,” lanjut Al-Ohali.
Langkah ini bertujuan untuk mencapai target visi untuk melokalisasi 50 persen pengeluaran pemerintah untuk peralatan dan layanan militer pada tahun 2030.
Sementara itu, Arab Saudi hingga kini masih terus melakukan impor peralatan militer canggih dari sekutu mereka, terutama Amerika Serikat (AS). Pentago dilaporkan telah menyetujui penjualan senilai USD23,7 juta untuk peningkatan pertahanan udara ke Arab Saudi.
“Penjualan yang diusulkan akan memberi Angkatan Bersenjata Saudi peralatan, pelatihan, dan dukungan lanjutan yang diperlukan untuk melindungi Arab Saudi dan kawasan dari efek terorisme yang tidak stabil, melawan pengaruh Iran, dan ancaman lainnya,” kata pernyataan Pentagon.
(esn)