Nelayan Tradisional Peru Khawatirkan Tumpahan Minyak Dampak Tsunami Tonga

Minggu, 23 Januari 2022 - 20:00 WIB
loading...
Nelayan Tradisional...
Nelayan tradisional Peru khawatirkan tumpahan minyak dampak tsunami Tonga. FOTO/Reuters
A A A
CALLAO - Ratusan nelayan tradisional yang tinggal di luar ibu kota Peru takut mata pencaharian mereka hancur, setelah tumpahan minyak yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ribuan mil jauhnya, masuk ke wilayah mereka.

Pihak berwenang menyebut tumpahan, yang disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut di dekat Tonga , membawa bencana ekologis terburuk di ibu kota Peru, Lima dalam beberapa waktu terakhir.

Baca: Terseret Tsunami, 'Aquaman' dari Tonga Ini Selamat Setelah Berenang 27 Jam

Nelayan tradisional di Ventanilla, sebuah distrik di utara pelabuhan Lima di Callao, pada Rabu (19/1/2022) menggelar aksi protes di luar gerbang Kilang Pampilla milik raksasa energi Spanyol Repsol. Mereka menuntut kompensasi atas tumpahan yang terjadi saat gelombang aneh menghantam sebuah kapal tanker di akhir pekan lalu.

"Bagaimana kami akan hidup sekarang? Itu kekhawatiran kami," kata Miguel Angell Nunez, yang memimpin protes, kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (21/1/2022).

"Kami telah kehilangan sumber pekerjaan kami dan kami tidak tahu kapan ini akan berakhir. Kami ingin mereka mengetahui kerusakannya. Tumpahan itu disebabkan oleh kelalaian (Repsol)," lanjutnya.

Baca: Lapisan Abu Tebal Disingkirkan dari Bandara Tonga, Arus Bantuan Siap Masuk

Ini adalah area yang penuh dengan sol, lorna drum yang biasa digunakan dalam ceviche kelezatan lokal, hidangan ikan mentah yang diasinkan dan sangat terkenal di Peru. Nelayan tradisional menggunakan praktik skala kecil, teknologi rendah, modal rendah, sebagian besar dari pantai atau bebatuan.

Kementerian lingkungan mengatakan 174 ha - setara dengan 270 lapangan sepak bola - laut, pantai, dan cagar alam terpengaruh. Kantor jaksa agung mengatakan, tumpahan 6.000 barel minyak ke laut itu "membahayakan flora dan fauna di dua kawasan lindung".

Pihak berwenang menarik ikan dan burung mati yang tertutup minyak dari laut, dan harus menutup tiga pantai, yang berarti ratusan nelayan tidak punya tempat untuk bekerja.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
Pria Ini Ditemukan Hidup...
Pria Ini Ditemukan Hidup setelah 94 Hari Hilang di Laut: Saya Makan Kecoak dan Kura-kura
Bagaimana CIA Lahirkan...
Bagaimana CIA Lahirkan Perdagangan Narkoba Modern di Benua Amerika?
Gempa Magnitudo 7,6...
Gempa Magnitudo 7,6 Guncang Karibia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Peringatan Tsunami Dikeluarkan...
Peringatan Tsunami Dikeluarkan setelah Gempa Berkekuatan 6,9 Skala Richter Guncang Jepang
Mengenang Gempa dan...
Mengenang Gempa dan Tsunami Aceh 2004: Setara 23.000 Bom Hiroshima, Renggut 226.408 Orang
10 Orang Terkaya di...
10 Orang Terkaya di Amerika Latin Tahun 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.387 Triliun
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Presiden Prancis Macron:...
Presiden Prancis Macron: Netanyahu Memalukan!
Rekomendasi
Indonesia Re Raih Most...
Indonesia Re Raih Most Strategic Enterprise in Regulatory Compliance 2025
80 Ribu Jemaah Haji...
80 Ribu Jemaah Haji Tiba di Madinah, Bergerak ke Makkah secara Bertahap
Deretan Penghargaan...
Deretan Penghargaan Mentereng Koleksi Mulyono, Brevet Komando Kopassus hingga Wing Penerbang TNI AU
Berita Terkini
Bagaimana India dan...
Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Mufti Besar Oman Desak...
Mufti Besar Oman Desak India Ingat Kebaikan Para Penguasa Muslim Terdahulu
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Infografis
AS Terus Lanjutkan Penjajahan...
AS Terus Lanjutkan Penjajahan di Suriah karena Kuasai 90% Minyak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved