China, Negara Mengaku Komunis tapi Sistem Kapitalis

Sabtu, 22 Januari 2022 - 05:30 WIB
loading...
A A A
“Identitas seperti itu digarisbawahi oleh keanggotaan China di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang diterima secara luas sebagai badan institusional yang dipercaya untuk mengawasi dan mempromosikan neoliberalisme. Adalah umum bagi para ekonom untuk menggambarkan China setelah reformasi kebijakan yang terkait dengan Deng Xiaoping pada tahun 1991 sebagai 'ekonomi pasar sosialis',” kata Falk kepada TRT World.

Sementara PKC menggunakan berbagai tindakan otoriter untuk mengendalikan populasi terbesar di dunia, lanjut Falk, kelangsungan hidupnya tidak hanya dapat dijelaskan oleh otoritarianisme seperti yang biasanya digambarkan di dunia Barat.

Berbeda dengan pendekatan itu, keberhasilan PKC terutama terletak pada “catatan kompetensi administratifnya yang luar biasa” di dalam perbatasan China karena Beijing juga melakukan kebijakan luar negeri yang mengandalkan “pendekatan kekuatan lunak, menghasilkan banyak win/win solution” seperti Belt and Road Project yang sangat ambisius.

Baik perilaku internal maupun eksternal PKC jelas berbeda dari model Soviet, yang birokrasinya yang korup dan upaya militer petualang memperburuk keadaan negara dalam jangka panjang, yang mengarah pada keruntuhannya.

“Dalam dua dekade terakhir, China telah menyaksikan kenaikan ekonomi dan geopolitik terbesar dalam sejarah, diukur dengan pertumbuhan spektakuler, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan dominasi perbatasan teknologi paling signifikan dari inovasi abad ke-21,” kata Falk.

Menariknya, sementara banyak orang Barat melihat perkembangan China yang fenomenal ini sebagai keberhasilan model kapitalis mereka, di Beijing, pemahaman politiknya sama sekali berbeda, percaya bahwa itu adalah keajaiban interpretasi mereka sendiri tentang komunisme.

Marxisme Abad 21

Xi, yang juga kepala PKC, adalah kunci untuk memahami Marxisme abad ke-21. Bagi orang China, Xi mewujudkan kepemimpinan seperti apa yang dilambangkan Mao Zedong pada masa itu, jadi dia adalah perwakilan Maoisme saat ini.

“'Marxisme Abad 21' digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi dan menyoroti relevansi pemikiran Xi Jinping, dan mengangkatnya ke status yang setara dengan Mao Zedong,” kata Falk.

Akibatnya, pada tingkat doktrinal, Pemikiran Xi adalah kelanjutan dari Pemikiran Mao Zedong, menurut PKC. Banyak yang berharap bahwa PKC akan menyucikan Pemikiran Xi sebagai doktrin resmi terbarunya pada kongres partai ke-20 tahun ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2957 seconds (0.1#10.140)