Siapa Ragheed Tatari? Pilot Suriah yang Menghabiskan 43 Tahun di Penjara karena Menolak Perintah Mengebom Hama

Minggu, 29 Desember 2024 - 02:20 WIB
loading...
Siapa Ragheed Tatari?...
Ragheed Tatari menghabiskan 43 tahun di penjara Suriah karena menolak perintah untuk mengebom. Foto/Middle East Monitor
A A A
SANAA - Warga provinsi Hama di Suriah tengah hari ini memberikan penghormatan kepada pilot Ragheed Tatari, yang menghabiskan 43 tahun di penjara rezim Assad karena menolak melaksanakan perintah dari Presiden Hafez Al-Assad saat itu untuk mengebom warga sipil di Hama.

Rekaman yang dibagikan oleh aktivis Suriah menunjukkan penghormatan di sebuah masjid di Hama setelah salat Jumat, yang mencakup upacara peringatan di seluruh negeri.

Siapa Ragheed Tatari? Pilot Suriah yang Menghabiskan 43 Tahun di Penjara karena Menolak Perintah Mengebom Hama

1. Mendapatkan Hadiah pedang Emas

Melansir Middle East Monitor, Tatari dihadiahi pedang emas oleh Sheikh Muaz Rayhan atas nama warga Hama atas keberanian dan pengorbanannya. Pedang itu digambarkan sebagai "hadiah simbolis" karena menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di penjara.

Tatari dibebaskan oleh pasukan oposisi Suriah yang terkait dengan pemerintahan baru setelah rezim Bashar Al-Assad runtuh awal bulan ini. Setelah dibebaskan, ia dipertemukan kembali dengan keluarganya.


2. Menolak Mengebom Target di Hamas

Lahir di Damaskus pada tahun 1955, Tatari bergabung dengan Angkatan Udara Suriah di awal usia 20-an. Pada tahun 1980, ia menolak untuk mematuhi perintah untuk mengebom target di Hama dan menolak untuk melaporkan rekan-rekannya yang membelot.

3. Pernah Mengajukan Suaka ke Yordania dan Mesir, tapi Ditolak

Pembangkangan ini mengakibatkan pemecatannya dari militer. Demi mencari keselamatan, Tatari melarikan diri ke Yordania dan kemudian Mesir, di mana ia mencoba mengajukan suaka melalui PBB. Namun, permohonannya ditolak.

Tatari kembali ke Suriah pada akhir tahun 1981 dan ditangkap setibanya di Bandara Internasional Damaskus oleh rezim Assad. Ia tetap dipenjara hingga dibebaskan oleh pasukan oposisi bersama ribuan tahanan lainnya setelah runtuhnya rezim Bashar Al-Assad.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1118 seconds (0.1#10.140)