Arab Saudi Persiapkan Masinis Wanita, Gajinya Rp30 Juta per Bulan
loading...
A
A
A
JEDDAH - Kaum wanita di Arab Saudi kian mendapat tempat di dunia kerja. Bahkan untuk profesi yang selama ini hanya diisi oleh kaum pria, seperti masinis . Kini, Politeknik Kereta Api Saudi (SRP) sedang melatih wanita untuk mengemudikan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain Kerajaan.
Seperti dilaporkan Arab News, Senin (3/1/2022), Proyek SRP yang diumumkan pada 2 Januari akan menjadikan wanita Saudi mampu mengoperasikan jalur kereta api yang menghubungkan kota suci Mekah dan Madinah. SRP membuka portal pendaftaran program melalui website srp.edu.sa dan akan ditutup pada 13 Januari.
Pelatihan akan berlangsung selama satu tahun, di mana peserta akan menerima pelajaran teori dan praktek. Kelas akan mulai berlangsung di Jeddah pada 15 Januari. Bergabung dengan program ini akan menjamin peserta pelatihan beberapa manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial dan bonus bulanan.
Program ini juga menawarkan lulusan posisi yang dijamin dengan Renfe KSA, salah satu perusahaan yang mengoperasikan proyek kereta api berkecepatan tinggi. Setelah lulusan, masinis perempuan akan dipekerjakan di Saudi Arabia Railways dan akan menerima gaji bulanan hingga SR8.000 (Rp30 juta).
Direktur SRP Engr. Abdulaziz Alsogair mengatakan kepada Arab News, bahwa peserta pelatihan akan dipilih berdasarkan beberapa kualifikasi, termasuk tes bahasa Inggris. “Sistem operasi transportasi di seluruh dunia bergantung pada pengetahuan bahasa yang baik, sehingga mengikuti program ini membutuhkan skor IELTS minimal 3,5,” katanya.
“Pelamar dengan tingkat bahasa yang lebih baik akan diprioritaskan untuk mengikuti program ini. Program ini juga menuntut setidaknya gelar sekolah menengah atas dengan peringkat nilai 70 persen ke atas. Peserta harus berusia antara 22 dan 30 tahun,” tambah Alsogair.
SRP diharapkan untuk melatih 50 wanita di kohort pertama. “Jumlah peserta pelatihan akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” kata Alsogair. Program ini akan mengajarkan peserta pelatihan semua yang perlu diketahui tentang sistem transportasi, termasuk langkah-langkah keselamatan, ekonomi kereta api, komunikasi, sistem rem mekanis dan mesin.
Peserta akan berlatih di simulator kereta api sebagai bagian dari kursus pelatihan praktis mereka. “Juga akan ada perjalanan pelatihan, di mana peserta pelatihan akan memiliki kesempatan untuk mengemudikan kereta api yang sebenarnya,” kata Alsogair.
Seperti dilaporkan Arab News, Senin (3/1/2022), Proyek SRP yang diumumkan pada 2 Januari akan menjadikan wanita Saudi mampu mengoperasikan jalur kereta api yang menghubungkan kota suci Mekah dan Madinah. SRP membuka portal pendaftaran program melalui website srp.edu.sa dan akan ditutup pada 13 Januari.
Pelatihan akan berlangsung selama satu tahun, di mana peserta akan menerima pelajaran teori dan praktek. Kelas akan mulai berlangsung di Jeddah pada 15 Januari. Bergabung dengan program ini akan menjamin peserta pelatihan beberapa manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial dan bonus bulanan.
Program ini juga menawarkan lulusan posisi yang dijamin dengan Renfe KSA, salah satu perusahaan yang mengoperasikan proyek kereta api berkecepatan tinggi. Setelah lulusan, masinis perempuan akan dipekerjakan di Saudi Arabia Railways dan akan menerima gaji bulanan hingga SR8.000 (Rp30 juta).
Direktur SRP Engr. Abdulaziz Alsogair mengatakan kepada Arab News, bahwa peserta pelatihan akan dipilih berdasarkan beberapa kualifikasi, termasuk tes bahasa Inggris. “Sistem operasi transportasi di seluruh dunia bergantung pada pengetahuan bahasa yang baik, sehingga mengikuti program ini membutuhkan skor IELTS minimal 3,5,” katanya.
“Pelamar dengan tingkat bahasa yang lebih baik akan diprioritaskan untuk mengikuti program ini. Program ini juga menuntut setidaknya gelar sekolah menengah atas dengan peringkat nilai 70 persen ke atas. Peserta harus berusia antara 22 dan 30 tahun,” tambah Alsogair.
SRP diharapkan untuk melatih 50 wanita di kohort pertama. “Jumlah peserta pelatihan akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” kata Alsogair. Program ini akan mengajarkan peserta pelatihan semua yang perlu diketahui tentang sistem transportasi, termasuk langkah-langkah keselamatan, ekonomi kereta api, komunikasi, sistem rem mekanis dan mesin.
Peserta akan berlatih di simulator kereta api sebagai bagian dari kursus pelatihan praktis mereka. “Juga akan ada perjalanan pelatihan, di mana peserta pelatihan akan memiliki kesempatan untuk mengemudikan kereta api yang sebenarnya,” kata Alsogair.