Karin, Perawat yang Jadi Pekerja Seks untuk Penyandang Disabilitas

Kamis, 18 November 2021 - 16:09 WIB
loading...
A A A
Agensi tempat Karin bekerja mencatat setiap kecacatan atau masalah kesehatan yang mungkin dimiliki klien. "Sehingga pendamping mengetahui bagaimana menangani hal-hal medis tertentu," katanya.

"Misalnya, jika Anda memiliki klien yang menggunakan kursi roda, Anda harus mengetahui cara yang benar untuk membantu mereka turun dari kursi dan naik ke tempat tidur," ujarnya.

Karin mengatakan tarif awal untuk kliennya adalah €140 atau sekitar USD162 untuk satu jam. Agensi mengambil sekitar €45 atau sekitar USD52, dan Karin mengambil sisanya setelah dipotong pajak.

Dia sedang dalam proses mengajukan pendaftaran untuk bekerja di jendela RLD. Ketika dokumen selesai, Karin mengatakan dia berencana untuk menyeimbangkan pekerjaan jendela dengan pekerjaannya saat ini di agensi.

Belanda adalah salah satu negara pertama yang melegalkan pekerjaan seks untuk orang dewasa yang setuju atau konsensual pada tahun 1999, menurut sebuah artikel dari Joyce Outshoorn dalam jurnal "Penelitian Seksual dan Kebijakan Sosial".

Saat ini, ada lebih dari 6.750 pekerja seks di Amsterdam dan sekitar 600 di antaranya adalah pendamping berlisensi. Angka itu ditampilkan di Museum Rahasia Lampu Merah Amsterdam.



Meskipun demikian, masih ada stigma seputar pekerjaan seks.

"Dewan kota mengatakan itu memalukan bagi para wanita," kata Karin. "Hal yang sangat mengganggu kita adalah mereka memutuskan apa yang baik untuk kita. Ibu tahu yang terbaik."

Meskipun tidak ada catatan yang diketahui dari dewan yang secara terbuka membuat pernyataan itu, namun ada rencana perubahan dalam RLD. Dewan telah setuju untuk menerapkan proposal dari Wali Kota Femke Halsema untuk menutup sejumlah besar jendela dan memindahkan pekerja seks ke daerah lain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2158 seconds (0.1#10.140)