Rumah Sakit Militer Afghanistan Diserang Kelompok Bersenjata, 25 Tewas

Selasa, 02 November 2021 - 23:40 WIB
loading...
Rumah Sakit Militer Afghanistan Diserang Kelompok Bersenjata, 25 Tewas
Setidaknya 25 orang tewas akibat serangan kelompok bersenjata ke rumah sakit militer terbesar di Afghanistan. Foto/The New York Times
A A A
KABUL - Dua ledakan besar diikuti oleh serangan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata terjadi di sebuah rumah sakit militer terbesar di Afghanistan pada Selasa (2/11/2021). Sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam serangan terhadap rumah sakit militer yanga ada di Kabul tengah itu.

"Ledakan itu terjadi di pintu masuk rumah sakit Sardar Mohammad Daud Khan yang berkapasitas 400 tempat tidur dan segera diikuti dengan serangan oleh sekelompok pria bersenjata," kata juru bicara Taliban Bilal Karimi.

"Empat dari penyerang tewas oleh pasukan keamanan Taliban dan yang kelima ditangkap," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters.



Ledakan itu menambah daftar serangan dan pembunuhan yang terus bertambah sejak Taliban meraih kemenangan atas pemerintah yang didukung Barat pada Agustus lalu. Serangan-serangan ini merusak klaim mereka untuk memulihkan keamanan di Afghanistan setelah perang beberapa dekade.

Seorang pejabat keamanan Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sedikitnya 25 orang telah tewas dan lebih dari 50 terluka dalam serangan itu tetapi tidak ada korban tewas yang dikonfirmasi secara resmi.

Foto-foto yang dibagikan oleh penduduk menunjukkan kepulan asap di atas area ledakan di dekat bekas zona diplomatik di daerah Wazir Akbar Khan di Kabul dan saksi mata mengatakan setidaknya dua helikopter terbang di atas daerah itu saat serangan berlangsung.



Seorang petugas kesehatan di rumah sakit, yang berhasil melarikan diri, mengatakan dia mendengar ledakan besar yang beberapa menit kemudian diikuti suara tembakan.

"Sekitar sepuluh menit kemudian, terjadi ledakan kedua yang lebih besar," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1969 seconds (0.1#10.140)