Rumah Sakit Militer Afghanistan Diserang Kelompok Bersenjata, 25 Tewas
loading...
A
A
A
KABUL - Dua ledakan besar diikuti oleh serangan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata terjadi di sebuah rumah sakit militer terbesar di Afghanistan pada Selasa (2/11/2021). Sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam serangan terhadap rumah sakit militer yanga ada di Kabul tengah itu.
"Ledakan itu terjadi di pintu masuk rumah sakit Sardar Mohammad Daud Khan yang berkapasitas 400 tempat tidur dan segera diikuti dengan serangan oleh sekelompok pria bersenjata," kata juru bicara Taliban Bilal Karimi.
"Empat dari penyerang tewas oleh pasukan keamanan Taliban dan yang kelima ditangkap," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters.
Ledakan itu menambah daftar serangan dan pembunuhan yang terus bertambah sejak Taliban meraih kemenangan atas pemerintah yang didukung Barat pada Agustus lalu. Serangan-serangan ini merusak klaim mereka untuk memulihkan keamanan di Afghanistan setelah perang beberapa dekade.
Seorang pejabat keamanan Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sedikitnya 25 orang telah tewas dan lebih dari 50 terluka dalam serangan itu tetapi tidak ada korban tewas yang dikonfirmasi secara resmi.
Foto-foto yang dibagikan oleh penduduk menunjukkan kepulan asap di atas area ledakan di dekat bekas zona diplomatik di daerah Wazir Akbar Khan di Kabul dan saksi mata mengatakan setidaknya dua helikopter terbang di atas daerah itu saat serangan berlangsung.
Seorang petugas kesehatan di rumah sakit, yang berhasil melarikan diri, mengatakan dia mendengar ledakan besar yang beberapa menit kemudian diikuti suara tembakan.
"Sekitar sepuluh menit kemudian, terjadi ledakan kedua yang lebih besar," katanya.
Dia mengatakan tidak jelas apakah ledakan dan tembakan itu terjadi di dalam kompleks rumah sakit yang luas itu.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, operasi dari serangan itu menjadi ciri khas dari serangan kompleks yang dilakukan oleh Negara Islam (ISIS). Ini mengikuti serangkaian pemboman oleh kelompok yang telah muncul sebagai ancaman terbesar bagi kendali Taliban di Afghanistan.
ISIS , yang telah melakukan serangkaian serangan terhadap masjid dan target lainnya sejak jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Agustus lalu, melancarkan serangan kompleks di rumah sakit pada 2017, menewaskan lebih dari 30 orang.
Serangan kelompok itu telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran di luar Afghanistan tentang potensi negara itu menjadi surga bagi kelompok-kelompok militan seperti ketika kelompok al-Qaeda menyerang Amerika Serikat pada tahun 2001.
Kekhawatiran telah diperburuk oleh krisis ekonomi yang mengancam jutaan orang dengan kemiskinan saat musim dingin mendekat dan membuat ribuan mantan pejuang tidak memiliki pekerjaan.
Penarikan dukungan internasional secara tiba-tiba menyusul kemenangan Taliban telah membawa ekonomi Afghanistan yang rapuh ke ambang kehancuran, sama seperti kekeringan parah yang mengancam jutaan orang dengan kelaparan.
"Ledakan itu terjadi di pintu masuk rumah sakit Sardar Mohammad Daud Khan yang berkapasitas 400 tempat tidur dan segera diikuti dengan serangan oleh sekelompok pria bersenjata," kata juru bicara Taliban Bilal Karimi.
"Empat dari penyerang tewas oleh pasukan keamanan Taliban dan yang kelima ditangkap," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters.
Ledakan itu menambah daftar serangan dan pembunuhan yang terus bertambah sejak Taliban meraih kemenangan atas pemerintah yang didukung Barat pada Agustus lalu. Serangan-serangan ini merusak klaim mereka untuk memulihkan keamanan di Afghanistan setelah perang beberapa dekade.
Seorang pejabat keamanan Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sedikitnya 25 orang telah tewas dan lebih dari 50 terluka dalam serangan itu tetapi tidak ada korban tewas yang dikonfirmasi secara resmi.
Foto-foto yang dibagikan oleh penduduk menunjukkan kepulan asap di atas area ledakan di dekat bekas zona diplomatik di daerah Wazir Akbar Khan di Kabul dan saksi mata mengatakan setidaknya dua helikopter terbang di atas daerah itu saat serangan berlangsung.
Seorang petugas kesehatan di rumah sakit, yang berhasil melarikan diri, mengatakan dia mendengar ledakan besar yang beberapa menit kemudian diikuti suara tembakan.
"Sekitar sepuluh menit kemudian, terjadi ledakan kedua yang lebih besar," katanya.
Dia mengatakan tidak jelas apakah ledakan dan tembakan itu terjadi di dalam kompleks rumah sakit yang luas itu.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, operasi dari serangan itu menjadi ciri khas dari serangan kompleks yang dilakukan oleh Negara Islam (ISIS). Ini mengikuti serangkaian pemboman oleh kelompok yang telah muncul sebagai ancaman terbesar bagi kendali Taliban di Afghanistan.
ISIS , yang telah melakukan serangkaian serangan terhadap masjid dan target lainnya sejak jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Agustus lalu, melancarkan serangan kompleks di rumah sakit pada 2017, menewaskan lebih dari 30 orang.
Serangan kelompok itu telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran di luar Afghanistan tentang potensi negara itu menjadi surga bagi kelompok-kelompok militan seperti ketika kelompok al-Qaeda menyerang Amerika Serikat pada tahun 2001.
Kekhawatiran telah diperburuk oleh krisis ekonomi yang mengancam jutaan orang dengan kemiskinan saat musim dingin mendekat dan membuat ribuan mantan pejuang tidak memiliki pekerjaan.
Penarikan dukungan internasional secara tiba-tiba menyusul kemenangan Taliban telah membawa ekonomi Afghanistan yang rapuh ke ambang kehancuran, sama seperti kekeringan parah yang mengancam jutaan orang dengan kelaparan.
(ian)