Mantan Jenderal: Turki Seharusnya Tak Mengalah pada Tuntutan AS Soal S-400

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 07:25 WIB
loading...
Mantan Jenderal: Turki...
Sistem pertahanan rudal buatan Rusia S-400. Foto/sputnik
A A A
ANKARA - Pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia memicu krisis besar dalam hubungan Amerika Serikat (AS) dan Turki.

Washington membekukan pengiriman jet F-35 yang telah dibayar Ankara sebelumnya dengan dalih sistem Rusia dapat mengekspos kelemahan jet tempur itu ke Moskow.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Turki telah mengumumkan putaran baru pembicaraan akan diadakan dengan AS mengenai pembelian F-35 yang diblokir oleh AS karena kedua pihak gagal mencapai kesepakatan setelah terakhir kali membahas masalah tersebut.



“Saat kedua negara menekankan kesiapan mereka melanjutkan dialog mereka, itu tidak berarti bahwa Turki harus mengalah terkait permintaan utama Washington untuk membuang sistem S-400 Rusia yang ada di tengah pertikaian,” ungkap purnawirawan Brigadir Jenderal Turki, Naim Baburoglu, dilansir Sputnik pada Jumat (29/10/2021).



Dia percaya AS tidak akan setuju mengadakan putaran pembicaraan lagi jika tidak merasakan semacam "keuntungan" untuk dirinya sendiri.



“Dan tujuan utama mereka dalam hubungan dengan Ankara adalah mencegah Turki menggunakan sistem pertahanan udara S-400 yang dibeli dari Rusia yang bertentangan dengan keinginan Washington,” papar Baburoglu.

Menurut pendapatnya, "sama sekali tidak ada negara" yang dengan sukarela menolak menggunakan sistem pertahanan udara senilai USD2,5 miliar dolar hanya dengan "keinginan AS".
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2483 seconds (0.1#10.140)