Media China: Pasukan Rahasia AS di Taiwan Hanya Akan Mempercepat Perang
loading...
A
A
A
BEIJING - Kehadiran anggota militer Amerika Serikat (AS) secara rahasia di Taiwan akan menyebabkan perang pecah lebih cepat antara China dengan pulau itu. Demikian peringatan majalah berbahasa Inggris milik pemerintah China, Global Times, dalam editorialnya.
"Amerika Serikat telah mengambil langkah maju untuk melemahkan, dari yang terselubung hingga semi terbuka, syarat-syarat utama untuk pembentukan hubungan diplomatik antara China daratan dan AS," bunyi editorial tersebut seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (9/10/2021).
Global Times juga menuduh bahwa Amerika Serikat telah dengan sengaja mengungkapkan keberadaan anggota militernya untuk memusuhi pemerintah China serta menyebabkan China dan Taiwan bergerak lebih jauh ke arah konflik bersenjata dan meningkatkan kehadiran Amerika di Taiwan.
"AS ingin membuat marah daratan. Ini adalah taktik Washington yang konsisten," kata artikel itu.
"Daratan harus menanggapi provokasi baru AS untuk membuat Washington dan pulau Taiwan sepenuhnya menyadari parahnya kolusi mereka," sambung artikel itu.
Global Times mengatakan bahwa China harus memberi tahu Amerika Serikat dan Taiwan bahwa mereka "bermain dengan api" dan konsekuensi potensial dari tindakan mereka tidak akan dapat ditahan oleh AS dan Taiwan.
Artikel tersebut mengklaim bahwa Amerika Serikat dan Taiwan kemungkinan bersiap untuk potensi invasi oleh militer China ke Taiwan, dan China akan dapat merebut pulau itu dengan paksa atau menyebabkan tentara Taiwan akhirnya menyerah. Artikel itu juga mengatakan pasukan AS akan menjadi yang pertama dieliminasi.
Sebelumnya sebuah laporan eksklusif yang diterbitkan oleh Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Amerika Serikat memiliki setidaknya dua lusin anggota militer AS yang diam-diam ditempatkan di Taiwan untuk membantu melatih anggota militer mereka. Ini dilaporkan termasuk anggota Korps Marinir AS serta berbagai tim pasukan khusus .
Setelah laporan itu dirilis, media yang dikelola pemerintah China—termasuk Global Times—menyebut tindakan Amerika Serikat sebagai hal yang merusak hubungan kedua negara. Pemimpin redaksi Global Times, Hu Xijin, mentweet bahwa militer China harus meluncurkan serangan udara yang ditargetkan dalam upaya untuk membunuh tentara Amerika di Taiwan.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena banyak pesawat militer China terlihat di lepas pantai Taiwan, dengan setidaknya 150 jet tempur terlihat dalam seminggu terakhir. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi Gedung Putih dan Pentagon bahwa China dapat bersiap untuk serangan skala besar di pulau itu.
"Amerika Serikat telah mengambil langkah maju untuk melemahkan, dari yang terselubung hingga semi terbuka, syarat-syarat utama untuk pembentukan hubungan diplomatik antara China daratan dan AS," bunyi editorial tersebut seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (9/10/2021).
Global Times juga menuduh bahwa Amerika Serikat telah dengan sengaja mengungkapkan keberadaan anggota militernya untuk memusuhi pemerintah China serta menyebabkan China dan Taiwan bergerak lebih jauh ke arah konflik bersenjata dan meningkatkan kehadiran Amerika di Taiwan.
"AS ingin membuat marah daratan. Ini adalah taktik Washington yang konsisten," kata artikel itu.
"Daratan harus menanggapi provokasi baru AS untuk membuat Washington dan pulau Taiwan sepenuhnya menyadari parahnya kolusi mereka," sambung artikel itu.
Global Times mengatakan bahwa China harus memberi tahu Amerika Serikat dan Taiwan bahwa mereka "bermain dengan api" dan konsekuensi potensial dari tindakan mereka tidak akan dapat ditahan oleh AS dan Taiwan.
Artikel tersebut mengklaim bahwa Amerika Serikat dan Taiwan kemungkinan bersiap untuk potensi invasi oleh militer China ke Taiwan, dan China akan dapat merebut pulau itu dengan paksa atau menyebabkan tentara Taiwan akhirnya menyerah. Artikel itu juga mengatakan pasukan AS akan menjadi yang pertama dieliminasi.
Sebelumnya sebuah laporan eksklusif yang diterbitkan oleh Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Amerika Serikat memiliki setidaknya dua lusin anggota militer AS yang diam-diam ditempatkan di Taiwan untuk membantu melatih anggota militer mereka. Ini dilaporkan termasuk anggota Korps Marinir AS serta berbagai tim pasukan khusus .
Setelah laporan itu dirilis, media yang dikelola pemerintah China—termasuk Global Times—menyebut tindakan Amerika Serikat sebagai hal yang merusak hubungan kedua negara. Pemimpin redaksi Global Times, Hu Xijin, mentweet bahwa militer China harus meluncurkan serangan udara yang ditargetkan dalam upaya untuk membunuh tentara Amerika di Taiwan.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena banyak pesawat militer China terlihat di lepas pantai Taiwan, dengan setidaknya 150 jet tempur terlihat dalam seminggu terakhir. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi Gedung Putih dan Pentagon bahwa China dapat bersiap untuk serangan skala besar di pulau itu.
(ian)