Pasukan Khusus AS Diam-diam Latih Militer Taiwan sejak Tahun Lalu
loading...
A
A
A
TAIPEI - Pasukan khusus dan Korps Marinir Amerika Serikat (AS) diam-diam telah melatih militer Taiwan selama lebih dari setahun terakhir. Langkah ini berpotensi memantik kemarahan China .
The Wall Street Journal (WSJ), dalam laporannya pada hari Kamis (7/10/2021), mengatakan sekitar dua lusin anggota layanan militer AS telah melatih Angkatan Darat dan Angkatan Laut Taiwan setidaknya selama satu tahun di tengah meningkatnya ancaman verbal China terhadap Taipei.
Laporan tersebut mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya. Kementerian Pertahanan Taiwan menolak mengomentarinya.
Pentagon tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. Juru bicara Pentagon, John Supple, mengatakan dukungan AS untuk militer Taiwan diukur dari kebutuhan pertahanannya.
“Dukungan dan hubungan pertahanan kami dengan Taiwan tetap selaras melawan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China,” kata Supple dalam sebuah pernyataan.
“Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terhadap resolusi damai perbedaan lintas-Selat," paparnya, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (8/10/2021).
Laporan itu muncul untuk mengonfirmasi artikel media Taiwan November lalu—yang mengutip Komando Angkatan Laut Taiwan—bahwa pasukan AS telah tiba di sana untuk melatih marinir Taiwan dan pasukan khusus dalam operasi kapal kecil dan amfibi.
Laporan tersebut kemudian dibantah oleh pejabat AS dan Taiwan, yang menekankan bahwa kedua pihak terlibat dalam pertukaran dan kerja sama militer bilateral.
AS memasok senjata ke Taiwan, termasuk rudal dan jet tempur, di tengah ancaman Beijing untuk secara paksa merebut kembali kendali pulau itu dan mengintegrasikannya kembali dengan China.
The Wall Street Journal (WSJ), dalam laporannya pada hari Kamis (7/10/2021), mengatakan sekitar dua lusin anggota layanan militer AS telah melatih Angkatan Darat dan Angkatan Laut Taiwan setidaknya selama satu tahun di tengah meningkatnya ancaman verbal China terhadap Taipei.
Laporan tersebut mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya. Kementerian Pertahanan Taiwan menolak mengomentarinya.
Pentagon tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. Juru bicara Pentagon, John Supple, mengatakan dukungan AS untuk militer Taiwan diukur dari kebutuhan pertahanannya.
“Dukungan dan hubungan pertahanan kami dengan Taiwan tetap selaras melawan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China,” kata Supple dalam sebuah pernyataan.
“Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terhadap resolusi damai perbedaan lintas-Selat," paparnya, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (8/10/2021).
Laporan itu muncul untuk mengonfirmasi artikel media Taiwan November lalu—yang mengutip Komando Angkatan Laut Taiwan—bahwa pasukan AS telah tiba di sana untuk melatih marinir Taiwan dan pasukan khusus dalam operasi kapal kecil dan amfibi.
Laporan tersebut kemudian dibantah oleh pejabat AS dan Taiwan, yang menekankan bahwa kedua pihak terlibat dalam pertukaran dan kerja sama militer bilateral.
AS memasok senjata ke Taiwan, termasuk rudal dan jet tempur, di tengah ancaman Beijing untuk secara paksa merebut kembali kendali pulau itu dan mengintegrasikannya kembali dengan China.