Beli Sperma dan Belajar dari YouTube, Ibu Ini Lahirkan 'Bayi Online'
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang Ibu di Inggris dengan bangga menyebut anak kedua yang dia lahirkan dengan sebutan "bayi online". Sebab, bayi itu hasil dari sperma yang dia beli online dan menggunakannya melalui totorial di YouTube.
Stephenie Taylor, 33, beralih ke internet untuk membeli sperma dan alat inseminasi setelah memutuskan untuk memiliki anak kedua. Dia melakukannya karena biaya di klinik kesuburan swasta terlalu mahal.
Taylor mengatakan apa yang dilakukannya dan berhasil adalah keajaiban. "Bayi online nyata," ujarnya dengan bangga, seperti dikutip The Mirror, Minggu (19/9/2021).
Kecewa ketika mengetahui mahalnya biaya klinik kesuburan swasta, Taylor sejenak berpikir untuk membatalkan rencananya memiliki anak kedua.
Tapi kemudian dia menemukan aplikasi Just A Baby yang dia gunakan untuk memesan sperma, lalu dia beralih ke eBay untuk memesan alat inseminasi—sebelum mempelajari cara menggunakannya dengan tutorial YouTube.
Dari upayanya itu, Taylor berhasil mengandung. Dia kemudian melahirkan bayi yang dia beri nama Eden. Dia bangga melahirkan Edan yang dia gambarkan sebagai "bayi online nyata".
"Jika saya tidak memiliki akses ke semua itu secara elektronik maka dia tidak akan berada di sini. Tapi saya senang menjadi seorang Ibu lagi dan saya bangga dengan cara dia datang ke dunia," katanya.
Stephenie, asal Nunthorpe, Inggris, sudah memiliki anak laki-laki; Frankie, yang akan berusia lima tahun bulan depan. Frankie adalah anak yang dia lahirkan dari mantan pasangannya.
Tapi dia tidak ingin Frankie menjadi anak tunggal dan ingin melengkapi keluarganya.
Dia kemudian mulai mencari klinik kesuburan swasta tetapi terhalang oleh biaya yang mahal. Dia tidak ingin kehidupan asmaranya yang tidak bahagia memengaruhi kehidupan putranya.
Seorang teman merekomendasikan aplikasi Just A Baby. Seperti layanan kencan Tinder, pengguna cukup menggesek ke kanan jika tertarik dengan profil seseorang.
Stephenie menginginkan sperma dari pria yang berorientasi keluarga tanpa riwayat penyakit serius, idealnya dengan fitur yang mirip dengannya sehingga anak mereka akan terlihat seperti Frankie. Dia menemukannya dalam sehari.
Setelah berkirim pesan selama tiga minggu, pria penjual sperma menurunkan spermanya di rumah Taylor pada Januari 2020.
"Dia baik, hangat dan ramah dan kami minum teh dan mengobrol tentang cuaca," kata Taylor.
Dia menggunakan sampel sperma itu untuk membuahi dirinya sendiri dan dua minggu kemudian mengetahui bahwa dia hamil.
Ibu dan saudara perempuannya senang, tetapi Taylor mengatakan Ayahnya butuh beberapa saat untuk bergabung dalam kebahagiaan itu. Tapi, ayahnya sekarang berpikir itu adalah "keputusan yang brilian."
Stephenie menyambut bayi kelahiran bayi Eden pada 15 Oktober tahun lalu dan mengirim pesan kepada si pendonor sperma.
Taylor mengatakan tidak akan ada masalah jika Eden ingin bertemu dengan "kontributor DNA" ketika dia tumbuh dewasa nanti.
Pendonor sperma, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan: "Dia adalah orang yang luar biasa dan saya senang melakukannya lagi jika dia ingin lebih banyak anak di masa depan."
Stephenie Taylor, 33, beralih ke internet untuk membeli sperma dan alat inseminasi setelah memutuskan untuk memiliki anak kedua. Dia melakukannya karena biaya di klinik kesuburan swasta terlalu mahal.
Taylor mengatakan apa yang dilakukannya dan berhasil adalah keajaiban. "Bayi online nyata," ujarnya dengan bangga, seperti dikutip The Mirror, Minggu (19/9/2021).
Kecewa ketika mengetahui mahalnya biaya klinik kesuburan swasta, Taylor sejenak berpikir untuk membatalkan rencananya memiliki anak kedua.
Tapi kemudian dia menemukan aplikasi Just A Baby yang dia gunakan untuk memesan sperma, lalu dia beralih ke eBay untuk memesan alat inseminasi—sebelum mempelajari cara menggunakannya dengan tutorial YouTube.
Dari upayanya itu, Taylor berhasil mengandung. Dia kemudian melahirkan bayi yang dia beri nama Eden. Dia bangga melahirkan Edan yang dia gambarkan sebagai "bayi online nyata".
"Jika saya tidak memiliki akses ke semua itu secara elektronik maka dia tidak akan berada di sini. Tapi saya senang menjadi seorang Ibu lagi dan saya bangga dengan cara dia datang ke dunia," katanya.
Stephenie, asal Nunthorpe, Inggris, sudah memiliki anak laki-laki; Frankie, yang akan berusia lima tahun bulan depan. Frankie adalah anak yang dia lahirkan dari mantan pasangannya.
Tapi dia tidak ingin Frankie menjadi anak tunggal dan ingin melengkapi keluarganya.
Dia kemudian mulai mencari klinik kesuburan swasta tetapi terhalang oleh biaya yang mahal. Dia tidak ingin kehidupan asmaranya yang tidak bahagia memengaruhi kehidupan putranya.
Seorang teman merekomendasikan aplikasi Just A Baby. Seperti layanan kencan Tinder, pengguna cukup menggesek ke kanan jika tertarik dengan profil seseorang.
Stephenie menginginkan sperma dari pria yang berorientasi keluarga tanpa riwayat penyakit serius, idealnya dengan fitur yang mirip dengannya sehingga anak mereka akan terlihat seperti Frankie. Dia menemukannya dalam sehari.
Setelah berkirim pesan selama tiga minggu, pria penjual sperma menurunkan spermanya di rumah Taylor pada Januari 2020.
"Dia baik, hangat dan ramah dan kami minum teh dan mengobrol tentang cuaca," kata Taylor.
Dia menggunakan sampel sperma itu untuk membuahi dirinya sendiri dan dua minggu kemudian mengetahui bahwa dia hamil.
Ibu dan saudara perempuannya senang, tetapi Taylor mengatakan Ayahnya butuh beberapa saat untuk bergabung dalam kebahagiaan itu. Tapi, ayahnya sekarang berpikir itu adalah "keputusan yang brilian."
Stephenie menyambut bayi kelahiran bayi Eden pada 15 Oktober tahun lalu dan mengirim pesan kepada si pendonor sperma.
Taylor mengatakan tidak akan ada masalah jika Eden ingin bertemu dengan "kontributor DNA" ketika dia tumbuh dewasa nanti.
Pendonor sperma, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan: "Dia adalah orang yang luar biasa dan saya senang melakukannya lagi jika dia ingin lebih banyak anak di masa depan."
(min)