Trump Memaki Ashraf Ghani setelah Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 13:55 WIB
loading...
Trump Memaki Ashraf...
Mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ke Uni Emirat Arab. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memaki mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang melarikan diri ke Uni Emirat Arab. Donald Trump telah muncul sebagai salah satu kritikus terkuat dari pemerintahan AS saat ini.

Ghani sebelumnya mengaku telah mengundurkan diri. Dia digantikan salah satu wakil presiden, meski di bawah kendali Taliban.



Ghani, yang melarikan diri dari Afghanistan pada 15 Agustus setelah Taliban mengambil alih ibu kota nasional, Kabul, telah menghadapi kritik global karena meninggalkan rakyat negaranya. Sejumlah tuduhan telah muncul terhadapnya, termasuk melarikan diri dari Kabul dengan empat mobil dan helikopter penuh uang dan mencuri USD169 juta dari kas negara.

Donald Trump, yang memberikan wawancara kepada Fox News, mengatakan: "Saya tidak pernah memiliki kepercayaan penuh pada Ashraf Ghani."

"Saya mengatakan ini secara terbuka dan terus terang saya pikir dia benar-benar bajingan. Dia menghabiskan seluruh waktunya untuk memenangkan dan memakan para senator kami," kata Trump, yang dilansir Kamis (19/8/2021), seraya menambahkan bahwa para senator Amerika selalu berada di kantong Ghani.

Mantan presiden dari Partai Republik itu menuduh Ghani lolos dari pembunuhan dengan berbagai cara. Namun, dia tidak merinci cara-cara tersebut.



Trump juga menggemakan tuduhan di atas terhadap Ghani dan mengatakan bahwa dia mencurigai mantan presiden Afghanistan itu meninggalkan Kabul pada hari Minggu dengan uang tunai.

Sementara itu, Asraf Ghani saat ini berada di Uni Emirat Arab (UEA) bersama keluarganya. Dia diterima di negara Teluk itu dengan alasan kemanusiaan.

Dia mengatakan saat ini sedang dalam pembicaraan untuk kembali ke Afghanistan. Dia telah merilis pernyataan video pada hari Rabu, dengan mengatakan bahwa dia terpaksa meninggalkan Afghanistan “dengan satu set pakaian tradisional, rompi dan sandal”.

Dia mengaku meninggalkan negaranya dalam upaya untuk menghindari pertumpahan darah.

Mantan presiden juga menepis tuduhan melarikan diri dari Kabul dengan koper penuh uang tunai dengan menyebut tuduhan itu tidak berdasar. "Jangan percaya siapa pun yang memberi tahu Anda bahwa presiden Anda menjual Anda dan melarikan diri untuk keuntungannya sendiri dan untuk menyelamatkan hidupnya sendiri," katanya dalam pernyataan video.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)