Sejumlah Warga Inggris Diduga Diam-diam Gabung Taliban di Afghanistan
loading...
A
A
A
Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris mengatakan, “Pengerahan pasukan tambahan sekitar 600 tentara Inggris ke Afghanistan datang mengingat meningkatnya kekerasan dan memburuknya lingkungan keamanan dengan cepat di Afghanistan."
Diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris bahwa Duta Besar Inggris Sir Laurie Bristow yang akan tetap berada di Afghanistan dengan tim personel kecil, akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di Kabul.
Kedutaan Inggris juga dilaporkan akan membantu Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan (ARAP) yang mendukung relokasi mantan staf Afghanistan dan keluarga mereka ke Inggris.
AS juga mengirimkan sekitar 3.000 pasukan militer tambahan ke bandara di Kabul untuk membantu mengevakuasi sejumlah "signifikan" staf kedutaan.
"Kami berharap menarik kehadiran diplomatik inti di Afghanistan dalam beberapa pekan mendatang," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price.
Departemen Luar Negeri AS berjanji mempercepat penerbangan Visa Imigrasi Khusus untuk warga Afghanistan yang membantu pasukan AS di negara itu.
Ini terjadi ketika pejuang Taliban mungkin bisa mengambil alih ibukota Afghanistan Kabul dalam waktu 90 hari, menurut seorang pejabat pertahanan AS mengutip penilaian intelijen pada Rabu.
"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," ungkap sumber itu seperti dikutip Reuters.
Di tengah situasi yang bergejolak, utusan internasional yang bertemu perunding pemerintah Afghanistan dan perwakilan Taliban di Qatar menegaskan kembali bahwa dunia internasional tidak akan mengakui pemerintah mana pun di Afghanistan "yang dipaksakan melalui penggunaan kekuatan militer".
Mereka mendesak proses perdamaian yang dipercepat untuk Afghanistan sebagai "masalah yang sangat mendesak."
Diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris bahwa Duta Besar Inggris Sir Laurie Bristow yang akan tetap berada di Afghanistan dengan tim personel kecil, akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di Kabul.
Kedutaan Inggris juga dilaporkan akan membantu Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan (ARAP) yang mendukung relokasi mantan staf Afghanistan dan keluarga mereka ke Inggris.
AS juga mengirimkan sekitar 3.000 pasukan militer tambahan ke bandara di Kabul untuk membantu mengevakuasi sejumlah "signifikan" staf kedutaan.
"Kami berharap menarik kehadiran diplomatik inti di Afghanistan dalam beberapa pekan mendatang," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price.
Departemen Luar Negeri AS berjanji mempercepat penerbangan Visa Imigrasi Khusus untuk warga Afghanistan yang membantu pasukan AS di negara itu.
Ini terjadi ketika pejuang Taliban mungkin bisa mengambil alih ibukota Afghanistan Kabul dalam waktu 90 hari, menurut seorang pejabat pertahanan AS mengutip penilaian intelijen pada Rabu.
"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," ungkap sumber itu seperti dikutip Reuters.
Di tengah situasi yang bergejolak, utusan internasional yang bertemu perunding pemerintah Afghanistan dan perwakilan Taliban di Qatar menegaskan kembali bahwa dunia internasional tidak akan mengakui pemerintah mana pun di Afghanistan "yang dipaksakan melalui penggunaan kekuatan militer".
Mereka mendesak proses perdamaian yang dipercepat untuk Afghanistan sebagai "masalah yang sangat mendesak."