Sudah Ratusan Tentara AS Bunuh Diri, Kepala Pentagon Sangat Prihatin

Selasa, 27 Juli 2021 - 13:37 WIB
loading...
Sudah Ratusan Tentara...
Para tentara Angkatan Darat Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menyatakan keprihatinan tentang lonjakan angka kasus bunuh diri yang mengkhawatirkan di antara tentara Amerika Serikat (AS).

Pada tahun 2020, sebanyak 385 tentara aktif meninggal karena bunuh diri, menandai peningkatan tajam dari 326 kasus serupa yang dilaporkan oleh Pentagon pada tahun 2018.



“Saya sangat prihatin dengan tingkat bunuh diri, tidak hanya di sini tetapi di seluruh angkatan,” kata Austin akhir pekan lalu dalam kunjungan ke Pangkalan Udara Eielson di Alaska, yang dilansir The Guardian, Selasa (27/7/2021).

Sejak 30 Desember lalu hingga saat ini, setidaknya enam tentara tewas karena diduga bunuh diri di Alaska.

“Satu kerugian karena bunuh diri terlalu banyak. Sementara kami bekerja keras untuk masalah ini, masih banyak yang harus kami lakukan,” imbuh Austin.

Menurut Departemen Pertahanan, faktor stres bagi pasukan termasuk ketidakpastian kehidupan di militer menjadi pemicu bunuh diri.

Berbicara dengan syarat anonim kepada USA Today, seorang pejabat mengutip tuntutan komandan yang semakin agresif untuk lebih banyak pasukan, sebagian besar karena munculnya pengaruh China.

Pasukan yang ditempatkan di Alaska menghadapi kondisi cuaca yang buruk, isolasi geografis dan sosial, serta pelatihan dan penempatan yang sering. Tentara, bersama dengan penduduk sipil negara bagian lainnya, juga menghadapi biaya hidup yang tinggi, penyalahgunaan alkohol, dan gangguan tidur.

Dalam kunjungan awal tahun ini ke pangkalan militer Fort Wainwright Alaska, pejabat militer berjanji untuk membuat perubahan signifikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup tentara. Para pemimpin termasuk Sekretaris Angkatan Darat, Ryan McCarthy, dan Sersan Mayor Michael Grinston berjanji untuk meningkatkan barak, fasilitas makan dan gym, serta melakukan “investasi jangka panjang”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2109 seconds (0.1#10.140)