Ketahuan Gunakan Aplikasi Kencan Gay, Pejabat Top Gereja Katolik AS Mundur
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat tinggi Gereja Katolik Amerika Serikat (AS) telah mengundurkan diri dari posisinya setelah ketahuan menggunakan aplikasi kencan gay; Grindr, dan sering mengunjungi bar gay.
Monsinyur Jeffrey Burill mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja AS (USCCB). Pihak USCCB mengonfirmasi pengunduran diri Burill dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jam sebelum pengumuman pengunduran dirinya, media Katolik; The Pillar, menerbitkan laporan yang mengekspos Buril, mengeklaim telah memperoleh data ponsel yang dikumpulkan Grindr dari penggunanya, dan menyewa perusahaan independen untuk menganalisisnya.
Grindr adalah aplikasi jejaring sosial berbasis lokasi yang memungkinkan pengguna untuk melihat pengguna terdekat di aplikasi, mengobrol dengan mereka, bertukar gambar atau mengatur untuk bertemu dengan mereka untuk pertemuan seksual anonim.
Burill, yang terpilih sebagai Sekretaris Jenderal USCCB pada November 2020, adalah seorang imam yang berafiliasi dengan Keuskupan La Crosse, Wisconsin, dan sebagai seorang imam, ia diwajibkan untuk bersumpah selibat. Aktivitas homoseksual juga dianggap berdosa menurut doktrin Katolik.
Publikasi tersebut mengeklaim analisis catatan sinyal data aplikasi yang tersedia secara komersial yang ditautkan ke perangkat seluler Burrill menunjukkan sang imam mengunjungi bar gay dan tempat tinggal pribadi saat menggunakan aplikasi hook-up berbasis lokasi di beberapa kota antara 2018 dan 2020, bahkan ketika dia sedang bepergian untuk tugas konferensi uskup AS.
Menurut data, ponsel Burill memancarkan sinyal data aplikasi hampir setiap hari selama sebagian tahun 2018, 2019 dan 2020 dari kantor USCCB-nya, kediaman milik USCCB-nya, serta selama pertemuan dan acara USCCB di kota-kota lain.
Misalnya, pada 22 Juni 2018, ketika Burill berada di Las Vegas untuk pekerjaan resmi, ponselnya memancarkan sinyal dari Entourage, yang menyebut dirinya sebagai "pemandian gay".
Monsinyur Jeffrey Burill mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja AS (USCCB). Pihak USCCB mengonfirmasi pengunduran diri Burill dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jam sebelum pengumuman pengunduran dirinya, media Katolik; The Pillar, menerbitkan laporan yang mengekspos Buril, mengeklaim telah memperoleh data ponsel yang dikumpulkan Grindr dari penggunanya, dan menyewa perusahaan independen untuk menganalisisnya.
Grindr adalah aplikasi jejaring sosial berbasis lokasi yang memungkinkan pengguna untuk melihat pengguna terdekat di aplikasi, mengobrol dengan mereka, bertukar gambar atau mengatur untuk bertemu dengan mereka untuk pertemuan seksual anonim.
Burill, yang terpilih sebagai Sekretaris Jenderal USCCB pada November 2020, adalah seorang imam yang berafiliasi dengan Keuskupan La Crosse, Wisconsin, dan sebagai seorang imam, ia diwajibkan untuk bersumpah selibat. Aktivitas homoseksual juga dianggap berdosa menurut doktrin Katolik.
Publikasi tersebut mengeklaim analisis catatan sinyal data aplikasi yang tersedia secara komersial yang ditautkan ke perangkat seluler Burrill menunjukkan sang imam mengunjungi bar gay dan tempat tinggal pribadi saat menggunakan aplikasi hook-up berbasis lokasi di beberapa kota antara 2018 dan 2020, bahkan ketika dia sedang bepergian untuk tugas konferensi uskup AS.
Menurut data, ponsel Burill memancarkan sinyal data aplikasi hampir setiap hari selama sebagian tahun 2018, 2019 dan 2020 dari kantor USCCB-nya, kediaman milik USCCB-nya, serta selama pertemuan dan acara USCCB di kota-kota lain.
Misalnya, pada 22 Juni 2018, ketika Burill berada di Las Vegas untuk pekerjaan resmi, ponselnya memancarkan sinyal dari Entourage, yang menyebut dirinya sebagai "pemandian gay".