Kerusuhan Afrika Selatan Bak Medan Perang, 72 Orang Tewas, 200 Mal Dijarah

Rabu, 14 Juli 2021 - 10:56 WIB
loading...
A A A
Kebakaran meluas, jalan raya diblokir dan bisnis serta gudang dijarah di kota-kota besar dan kecil di provinsi KwaZulu-Natal dan Gauteng.

Para menteri telah memperingatkan jika penjarahan berlanjut, ada daerah-daerah yang berisiko kehabisan persediaan makanan pokok dalam waktu dekat. Meski demikian, mereka mengesampingkan menyatakan keadaan darurat.

Apa yang terjadi pada bayi itu? Bocah itu ditangkap kerumunan orang yang bergegas membantu mereka yang terjebak di blok apartemen di kawasan pusat bisnis Durban, kota pesisir di KwaZulu-Natal, pada Selasa sore.

Mereka yang mencuri dari toko-toko di lantai dasar Smith Street telah menyalakan api yang berkobar, mempengaruhi mereka yang tinggal di lantai atas.

Wartawan BBC Nomsa Maseko mengatakan setelah menangkap bayi itu, orang yang lewat dan tetangga bergegas mencari tangga untuk membantu warga lain, termasuk anak-anak, untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.

Sang ibu bertemu kembali dengan bayinya, tetapi terlalu emosional untuk berbicara. Layanan penyelamatan tiba setelah sekitar 20 menit untuk membantu memadamkan api.

Seberapa parah kerusakannya? “Lebih dari 200 mal pusat perbelanjaan telah dijarah pada Senin sore,” ungkap CEO Business Leadership Afrika Selatan, Busisiwe Mavuso pada kantor berita Bloomberg.

Beberapa pusat perbelanjaan di Soweto, kota terbesar di Afrika Selatan yang pernah menjadi rumah bagi Nelson Mandela, telah dirampok habis-habisan.

Di Soweto, banyak ATM dibobol, restoran, toko yang menjual alkohol, dan toko pakaian semuanya dibiarkan compang-camping setelah dijarah.

Tentara yang bekerja sama dengan polisi berhasil menangkap beberapa perusuh. Secara total hampir 800 telah ditangkap, tetapi penegakan hukum masih kalah jumlah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2101 seconds (0.1#10.140)