Biden Sentil Putin dengan Hadiah Kacamata Hitam Penerbang AS dan NATO

Sabtu, 19 Juni 2021 - 02:02 WIB
loading...
Biden Sentil Putin dengan Hadiah Kacamata Hitam Penerbang AS dan NATO
Presiden AS Joe Biden memakai kacamata hitam yang biasa dipakai penerbang. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi hadiah pada Presiden Rusia Vladimir Putin berupa kacamata hitam Penerbang yang biasa dipakai militer AS dan NATO.

Informasi tentang hadiah itu diungkapkan pejabat Gedung Putih setelah Biden dan Putin bertemu pada Rabu.

Hadiah itu ditafsirkan sebagai sentilan nakal terhadap Putin dan Rusia, yang mendapat sorotan dan kritik dari sekutu NATO atas perilaku mengganggu Moskow dalam beberapa tahun terakhir.



Kacamata hitam Penerbang yang diberikan kepada Putin dibuat oleh Randolph USA, perusahaan yang bermitra dengan militer AS pada 1978 untuk membuat kacamata hitam Aviator HGU-4/P yang dipakai pilot pesawat tempur.



“Sejak itu mereka telah memberikan kacamata penerbang pada militer AS dan mitra NATO yang berkualitas tinggi dan tahan lama, yang diproduksi di dalam negeri di pabrik Massachusetts mereka,” ungkap seorang pejabat Gedung Putih kepada wartawan.



“Biden juga memberi Putin patung kristal Bison Amerika, sebuah interpretasi megah dari salah satu mamalia paling agung di negara kita dan perwakilan dari kekuatan, persatuan, ketahanan,” ujar pejabat Gedung Putih itu.

Pejabat itu mencatat bahwa bison Eropa diperkenalkan kembali di Rusia selama 20 tahun terakhir dengan membangun kembali banyak tempat setelah kepunahan pada 1927.

"Patung itu akan diberikan di atas dasar kayu ceri, simbol dari presiden pertama negara kita, George Washington, dengan plakat prasasti yang diukir khusus untuk memperingati pertemuan antara Presiden Biden dan Presiden Putin," ungkap pejabat Gedung Putih itu.

Biden dan Putin bertemu di Jenewa untuk membahas berbagai perbedaan dalam pertemuan puncak yang sangat dinanti-nantikan yang digelar sebagai undangan presiden AS kepada Putin.

Kedua pemimpin mengadakan konferensi pers terpisah meskipun ada rencana awal untuk mengadakan konferensi pers bersama.

Selama kedua konferensi pers, nada optimis terdengar, dan deklarasi bersama dirilis.

Para duta besar akan kembali ke pos masing-masing setelah Washington dan Moskow menarik utusan mereka sejak hubungan bilateral mencapai titik terendah baru.

Menurut wakil menteri luar negeri Rusia, duta besar Rusia untuk Washington diperkirakan akan kembali ke AS pada akhir Juni.

Duta Besar AS untuk Rusia John Sullivan meninggalkan Moskow pada April setelah Kremlin merekomendasikan dia pulang untuk berkonsultasi dengan pejabat pemerintahan Biden.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)