Botswana Temukan Berlian 1.098 Karat, Terbesar Ketiga di Dunia
loading...
A
A
A
GABORONE - Perusahaan berlian Botswana , Debswana, mengatakan telah menemukan batu berlian 1.098 karat. Perusahaan itu menggambarkannya sebagai berlian terbesar ketiga di dunia.
Batu berlian itu ditemukan pada 1 Juni lalu dan dipamerkan pada hari Rabu kepada Presiden Mokgweetsi Masisi di Ibu Kota Botswana, Gaborone.
“Ini diyakini sebagai penemuan kualitas permata terbesar ketiga di dunia,” kata Managing Director Debswana, Lynette Armstrong.
"Batu langka dan luar biasa...sangat berarti dalam konteks berlian dan Botswana," ujarnya seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (17/6/2021). "Ini membawa harapan bagi bangsa yang sedang berjuang.”
Batu berlian yang belum diberi nama, yang berukuran panjang 73mm, lebar 52mm, dan tebal 27mm ini juga merupakan batu permata berkualitas terbesar yang pernah ditemukan dalam sejarah Debswana, perusahaan patungan antara pemerintah dan raksasa berlian global De Beers.
Berlian terbesar yang pernah ditemukan di dunia adalah Cullinan 3.106 karat, ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1905.
Yang terbesar kedua adalah Lesedi La Rona 1.109 karat—berlian seukuran bola tenis, ditemukan di Karowe, timur laut Botswana, pada tahun 2015.
Botswana adalah produsen berlian terkemuka di Afrika.
Menteri Mineral Lefoko Moagi mengatakan penemuan batu berlian itu tidak mungkin terjadi pada waktu yang lebih baik setelah pandemi COVID-19 menghantam penjualan berlian pada tahun 2020.
Pemerintah menerima sebanyak 80 persen pendapatan dari penjualan Debswana melalui dividen, royalti, dan pajak.
Produksi di perusahaan turun 29 persen pada 2020 menjadi 16,6 juta karat sementara penjualan turun 30 persen menjadi USD2,1 miliar karena pandemi berdampak pada produksi dan permintaan.
Pada tahun 2021, Debswana berencana untuk meningkatkan produksi sebanyak 38 persen ke tingkat pra-pandemi sebesar 23 juta karat karena pasar berlian global pulih dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan pembukaan kembali toko perhiasan.
Batu berlian itu ditemukan pada 1 Juni lalu dan dipamerkan pada hari Rabu kepada Presiden Mokgweetsi Masisi di Ibu Kota Botswana, Gaborone.
“Ini diyakini sebagai penemuan kualitas permata terbesar ketiga di dunia,” kata Managing Director Debswana, Lynette Armstrong.
"Batu langka dan luar biasa...sangat berarti dalam konteks berlian dan Botswana," ujarnya seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (17/6/2021). "Ini membawa harapan bagi bangsa yang sedang berjuang.”
Batu berlian yang belum diberi nama, yang berukuran panjang 73mm, lebar 52mm, dan tebal 27mm ini juga merupakan batu permata berkualitas terbesar yang pernah ditemukan dalam sejarah Debswana, perusahaan patungan antara pemerintah dan raksasa berlian global De Beers.
Berlian terbesar yang pernah ditemukan di dunia adalah Cullinan 3.106 karat, ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1905.
Yang terbesar kedua adalah Lesedi La Rona 1.109 karat—berlian seukuran bola tenis, ditemukan di Karowe, timur laut Botswana, pada tahun 2015.
Botswana adalah produsen berlian terkemuka di Afrika.
Menteri Mineral Lefoko Moagi mengatakan penemuan batu berlian itu tidak mungkin terjadi pada waktu yang lebih baik setelah pandemi COVID-19 menghantam penjualan berlian pada tahun 2020.
Pemerintah menerima sebanyak 80 persen pendapatan dari penjualan Debswana melalui dividen, royalti, dan pajak.
Produksi di perusahaan turun 29 persen pada 2020 menjadi 16,6 juta karat sementara penjualan turun 30 persen menjadi USD2,1 miliar karena pandemi berdampak pada produksi dan permintaan.
Pada tahun 2021, Debswana berencana untuk meningkatkan produksi sebanyak 38 persen ke tingkat pra-pandemi sebesar 23 juta karat karena pasar berlian global pulih dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan pembukaan kembali toko perhiasan.
(min)