Botswana Ancam Kirim 20.000 Gajah untuk Bebas Berkeliaran di Jerman

Kamis, 04 April 2024 - 13:44 WIB
loading...
Botswana Ancam Kirim...
Botswana mengancam akan mengirim 20.000 gajah untuk bebas berkeliaran di Jerman. Foto/REUTERS/Thomas Mukoya
A A A
GABORONE - Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi mengancam akan mengirim 20.000 gajah ke Jerman untuk bebas berkeliaran di negara Eropa tersebut.

Ancaman itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman; Bild, sebagai respons atas dukungan pemerintah Jerman terhadap kebijakan menentang perburuan trofi di Afrika.

Masisi mengatakan bahwa Botswana, rumah bagi sekitar 130.000 gajah, menggunakan perburuan trofi sebagai cara untuk menjaga populasi gajah tetap terkendali.



Dia menambahkan bahwa kawanan gajah telah menyebabkan kerusakan properti, serta memakan tanaman dan menginjak-injak manusia.

"Jika Jerman sangat mencintai binatang, maka orang Jerman harus hidup bersama dengan binatang,” kata Masisi.

“Ini bukan sebuah lelucon," katanya lagi, seperti dikutip The Guardian, Kamis (4/4/2024).

Pernyataan Masisi menyusul komentar serupa yang dilontarkan Menteri Satwa Liar negara itu, Dumezweni Mthimkhulu, yang bulan lalu mengancam akan mengirim 10.000 gajah ke Hyde Park di London agar warga Inggris bisa “menikmati hidup berdampingan” dengan mereka.

Jerman adalah importir terbesar hasil perburuan gajah Afrika, sehingga menyebabkan kelompok kesejahteraan hewan menekan pemerintah untuk membatasi praktik tersebut.

Meskipun perburuan gajah secara legal tidak dipandang sebagai ancaman terhadap jumlah spesies tersebut, banyak orang pada prinsipnya menolak pembunuhan hewan tersebut untuk tujuan olahraga.

Gajah diyakini sama cerdasnya dengan lumba-lumba dan simpanse, dan selain memiliki perilaku sosial kompleks lainnya, gajah juga diketahui bisa berduka dan menguburkan mayat dari anggota komunitasnya yang mati.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)