Biden Tarik Pasukan, Al-Qaeda Janji Perangi AS di Semua Front

Jum'at, 30 April 2021 - 22:08 WIB
loading...
Biden Tarik Pasukan, Al-Qaeda Janji Perangi AS di Semua Front
Akhir pekan ini menandai 10 tahun tewasnya Osama bin Laden oleh tim Navy Seal 6. Foto/CBS46
A A A
KABUL - "Perang melawan teror" Amerika Serikat (AS) akan memasuki fase baru karena Presiden Joe Biden bersiap untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada peringatan 20 tahun serangan 11 September .

Dilain sisi, akhir pekan ini menandai 10 tahun Osama bin Laden tewas dibunuh oleh pasukan operasi khusus AS, tim Navy Seal 6, di dalam kompleks perumahan berdinding tinggi dekat perguruan tinggi militer Pakistan di kota Abbottabad.

Nama Osama, dalang serangan 11 September 2001, dan jaringan terorisnya, al-Qaeda , menjadi pendefinisian era reaksi dan pembalasan AS yang mengerdilkan kebijakan kontra terorisme sebelumnya.

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan melalui perantara, CNN berhasil menjangkau al Qaeda untuk meminta reaksinya terhadap langkah Biden menarik pasukan dari Afghanistan. Bukan mengabaikannya seperti yang telah dilakukan berkali-kali di masa lalu, kali ini perwakilan al-Qaeda bersedia menjawab.

Al-Qaeda mengatakan bahwa perang melawan AS akan terus berlanjut di semua lini kecuali mereka diusir dari seluruh dunia Islam.



Kelompok itu berencana untuk kembali ke Afghanistan dan sekali lagi berkolaborasi dengan Taliban setelah pasukan AS meninggalkan negara itu. Mereka pun memuji Taliban karena menjaga perang melawan AS tetap hidup.

"Terima kasih kepada warga Afghanistan atas perlindungan rekan seperjuangan, banyak front jihad seperti itu telah berhasil beroperasi di berbagai belahan dunia Islam untuk waktu yang lama," katanya seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis di AS itu.

Al-Qaeda menyatakan Afghanistan sebagai kemenangannya.

"Amerika sekarang dikalahkan," kata mereka dan serupa dengan penarikan pasukan Uni Soviet tiga dekade lalu dari negara itu dan keruntuhan selanjutnya: Perang AS di Afghanistan memainkan peran kunci dalam memukul ekonomi AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1755 seconds (0.1#10.140)