Wanita Ini Potong Alat Kelamin Pacar saat Tidur karena Selingkuh
loading...
A
A
A
Mengutip Taipei Times, Senin (5/4/2021), polisi telah menginterogasi pelaku. Pelaku kini menghadapi dakwaan penyerangan.
Menurut polisi, pelaku diduga kuat telah membubuhi makanan korban dengan anggur dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Pasangan itu rupanya telah tinggal bersama sekitar 10 bulan yang lalu.
Pelaku, yang tak disebutkan asal-usul kewarganegaraannya, telah memperoleh kewarganegaraan Taiwan dengan menikahi pria lokal dan kemudian menceraikannya.
Korban yang terluka tersebut dibawa dengan ambulans ke Changhua Christian Hospital di mana para petugas medis mengatakan bahwa mereka harus mengoperasi untuk membendung pendarahan.
Mereka memastikan bahwa ujung penis korban telah dipotong 1,5 cm (0,59 inci). Sedangkan skrotum dan testisnya masih utuh.
"Pemeriksaan menunjukkan 'kejantanan' Huang terpotong dan masih berdarah, jadi dokter harus melakukan operasi darurat untuk menghentikan pendarahan, dan memperbaiki uretra untuk pelepasan urine. Skrotum dan testisnya masih utuh," ujar wakil direktur rumah sakit, Chou Chih-chung.
"Huang tidak dalam bahaya yang mematikan. Dia masih kesakitan setelah sembuh dari anestesi, tapi bisa minum air dan makan dengan normal," ujarnya.
Pelaku mengatakan bahwa dia bertindak atas dorongan hati dan telah meminta maaf. Dia sekarang menyesali tindakannya.
Menurut polisi, pelaku diduga kuat telah membubuhi makanan korban dengan anggur dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Pasangan itu rupanya telah tinggal bersama sekitar 10 bulan yang lalu.
Pelaku, yang tak disebutkan asal-usul kewarganegaraannya, telah memperoleh kewarganegaraan Taiwan dengan menikahi pria lokal dan kemudian menceraikannya.
Korban yang terluka tersebut dibawa dengan ambulans ke Changhua Christian Hospital di mana para petugas medis mengatakan bahwa mereka harus mengoperasi untuk membendung pendarahan.
Mereka memastikan bahwa ujung penis korban telah dipotong 1,5 cm (0,59 inci). Sedangkan skrotum dan testisnya masih utuh.
"Pemeriksaan menunjukkan 'kejantanan' Huang terpotong dan masih berdarah, jadi dokter harus melakukan operasi darurat untuk menghentikan pendarahan, dan memperbaiki uretra untuk pelepasan urine. Skrotum dan testisnya masih utuh," ujar wakil direktur rumah sakit, Chou Chih-chung.
"Huang tidak dalam bahaya yang mematikan. Dia masih kesakitan setelah sembuh dari anestesi, tapi bisa minum air dan makan dengan normal," ujarnya.
Pelaku mengatakan bahwa dia bertindak atas dorongan hati dan telah meminta maaf. Dia sekarang menyesali tindakannya.