Wanita Ini Potong Alat Kelamin Pacar saat Tidur karena Selingkuh
loading...
A
A
A
TAIPEI - Seorang wanita di Taiwan memotong alat kelamin pacarnya dan membuang potongannya ke toilet saat korban tertidur. Pelaku melakukannya karena sang kekasih telah berselingkuh.
Korban, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Huang, sedang tidur ketika pelaku memotong sebagian penisnya.
Korban yang berusia 52 tahun itu mengatakan dia tertidur lelap setelah makan semangkuk mi ayam yang direndam dalam anggur di rumahnya di Kota Xihu, Changhua County, di Taiwan.
Ketika dia bangun, pria yang sudah memiliki tiga anak itu menemukan bahwa dia mengalami pendarahan hebat. Dia juga mendapati sekitar 20 persen dari penisnya telah dipotong.
Pelaku, yang diidentifikasi dengan nama pendek Phung, 40, memotong penis korban di dekat pangkal dengan gunting dapur dan kemudian menyiram potongannya ke toilet sehingga tidak bisa disambung lagi oleh petugas medis.
Pelaku kemudian pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri, sementara petugas medis merawat korban.
Sesampai di lokasi kejadian, para petugas polisi mendapati bahwa bagian alat kelamin korban yang dipotong tidak ditemukan.
Petugas layanan darurat menemukan gunting besar berlumuran darah di luar rumah.
Sedangkan seorang juru bicara pemadam kebakaran mengatakan kepada media lokal bahwa pria yang terluka itu masih bisa berjalan sendiri meskipun dia mengeluarkan banyak darah.
Mengutip Taipei Times, Senin (5/4/2021), polisi telah menginterogasi pelaku. Pelaku kini menghadapi dakwaan penyerangan.
Menurut polisi, pelaku diduga kuat telah membubuhi makanan korban dengan anggur dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Pasangan itu rupanya telah tinggal bersama sekitar 10 bulan yang lalu.
Pelaku, yang tak disebutkan asal-usul kewarganegaraannya, telah memperoleh kewarganegaraan Taiwan dengan menikahi pria lokal dan kemudian menceraikannya.
Korban yang terluka tersebut dibawa dengan ambulans ke Changhua Christian Hospital di mana para petugas medis mengatakan bahwa mereka harus mengoperasi untuk membendung pendarahan.
Mereka memastikan bahwa ujung penis korban telah dipotong 1,5 cm (0,59 inci). Sedangkan skrotum dan testisnya masih utuh.
"Pemeriksaan menunjukkan 'kejantanan' Huang terpotong dan masih berdarah, jadi dokter harus melakukan operasi darurat untuk menghentikan pendarahan, dan memperbaiki uretra untuk pelepasan urine. Skrotum dan testisnya masih utuh," ujar wakil direktur rumah sakit, Chou Chih-chung.
"Huang tidak dalam bahaya yang mematikan. Dia masih kesakitan setelah sembuh dari anestesi, tapi bisa minum air dan makan dengan normal," ujarnya.
Pelaku mengatakan bahwa dia bertindak atas dorongan hati dan telah meminta maaf. Dia sekarang menyesali tindakannya.
Korban telah diberi tahu bahwa dia tidak dapat lagi berhubungan seks dan diberi nasihat tentang implan buatan dan operasi rekonstruktif. Korban juga ditawari konseling psikologis.
Korban, yang diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya Huang, sedang tidur ketika pelaku memotong sebagian penisnya.
Korban yang berusia 52 tahun itu mengatakan dia tertidur lelap setelah makan semangkuk mi ayam yang direndam dalam anggur di rumahnya di Kota Xihu, Changhua County, di Taiwan.
Ketika dia bangun, pria yang sudah memiliki tiga anak itu menemukan bahwa dia mengalami pendarahan hebat. Dia juga mendapati sekitar 20 persen dari penisnya telah dipotong.
Pelaku, yang diidentifikasi dengan nama pendek Phung, 40, memotong penis korban di dekat pangkal dengan gunting dapur dan kemudian menyiram potongannya ke toilet sehingga tidak bisa disambung lagi oleh petugas medis.
Pelaku kemudian pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri, sementara petugas medis merawat korban.
Sesampai di lokasi kejadian, para petugas polisi mendapati bahwa bagian alat kelamin korban yang dipotong tidak ditemukan.
Petugas layanan darurat menemukan gunting besar berlumuran darah di luar rumah.
Sedangkan seorang juru bicara pemadam kebakaran mengatakan kepada media lokal bahwa pria yang terluka itu masih bisa berjalan sendiri meskipun dia mengeluarkan banyak darah.
Mengutip Taipei Times, Senin (5/4/2021), polisi telah menginterogasi pelaku. Pelaku kini menghadapi dakwaan penyerangan.
Menurut polisi, pelaku diduga kuat telah membubuhi makanan korban dengan anggur dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Pasangan itu rupanya telah tinggal bersama sekitar 10 bulan yang lalu.
Pelaku, yang tak disebutkan asal-usul kewarganegaraannya, telah memperoleh kewarganegaraan Taiwan dengan menikahi pria lokal dan kemudian menceraikannya.
Korban yang terluka tersebut dibawa dengan ambulans ke Changhua Christian Hospital di mana para petugas medis mengatakan bahwa mereka harus mengoperasi untuk membendung pendarahan.
Mereka memastikan bahwa ujung penis korban telah dipotong 1,5 cm (0,59 inci). Sedangkan skrotum dan testisnya masih utuh.
"Pemeriksaan menunjukkan 'kejantanan' Huang terpotong dan masih berdarah, jadi dokter harus melakukan operasi darurat untuk menghentikan pendarahan, dan memperbaiki uretra untuk pelepasan urine. Skrotum dan testisnya masih utuh," ujar wakil direktur rumah sakit, Chou Chih-chung.
"Huang tidak dalam bahaya yang mematikan. Dia masih kesakitan setelah sembuh dari anestesi, tapi bisa minum air dan makan dengan normal," ujarnya.
Pelaku mengatakan bahwa dia bertindak atas dorongan hati dan telah meminta maaf. Dia sekarang menyesali tindakannya.
Korban telah diberi tahu bahwa dia tidak dapat lagi berhubungan seks dan diberi nasihat tentang implan buatan dan operasi rekonstruktif. Korban juga ditawari konseling psikologis.
(min)