Prancis Tuding Inggris Lakukan 'Pemerasan' Atas Pasokan Vaksin
loading...
A
A
A
UE sebelumnya mengancam akan melarang perusahaan farmasi mengekspor vaksin virus Corona ke Inggris dan negara-negara pemasok lain sampai mereka memenuhi pengiriman yang dijanjikan ke blok itu.
UE berhenti melakukan blokade pada hari Kamis, menekankan pentingnya menjaga rantai pasokan global yang diperlukan untuk memproduksi vaksin.
Tetapi para pemimpin memberikan dukungan mereka untuk kontrol ekspor vaksin yang lebih ketat, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pertemuan itu menandai 'akhir kenaifan' dari UE.
Peluncuran vaksin di negara-negara anggota UE telah dimulai dengan lambat dan Brussels menyalahkan perusahaan farmasi - terutama raksasa Anglo-Swedia AstraZeneca - karena tidak memberikan dosis yang dijanjikan.
Namun pihak AstraZeneca membantah bahwa mereka gagal memenuhi kontraknya.
Sementara itu beberapa negara - termasuk Belgia, Belanda, Irlandia, Swedia dan Denmark sudah menegaskan tidak berniat memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, memperingatkan terhadap eskalasi balas dendam.
"Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang membuat kita hanya memiliki lebih sedikit vaksin,' katanya.
UE berhenti melakukan blokade pada hari Kamis, menekankan pentingnya menjaga rantai pasokan global yang diperlukan untuk memproduksi vaksin.
Tetapi para pemimpin memberikan dukungan mereka untuk kontrol ekspor vaksin yang lebih ketat, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pertemuan itu menandai 'akhir kenaifan' dari UE.
Peluncuran vaksin di negara-negara anggota UE telah dimulai dengan lambat dan Brussels menyalahkan perusahaan farmasi - terutama raksasa Anglo-Swedia AstraZeneca - karena tidak memberikan dosis yang dijanjikan.
Namun pihak AstraZeneca membantah bahwa mereka gagal memenuhi kontraknya.
Sementara itu beberapa negara - termasuk Belgia, Belanda, Irlandia, Swedia dan Denmark sudah menegaskan tidak berniat memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, memperingatkan terhadap eskalasi balas dendam.
"Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang membuat kita hanya memiliki lebih sedikit vaksin,' katanya.