Biksu Buddha Dirikan Kamp Protes di London, Desak AS Setop Dukung Israel

Sabtu, 02 November 2024 - 00:01 WIB
loading...
Biksu Buddha Dirikan...
Biksu bernama Ajahn Santamano menggelar protes di London. Foto/anadolu
A A A
LONDON - Seorang biksu Buddha mendirikan kamp protes 24 jam di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di London.

Dia menyerukan diakhirinya dukungan militer Amerika untuk Israel dalam konflik Gaza yang sedang berlangsung, Anadolu Agency melaporkan.

Biksu bernama Ajahn Santamano telah berpartisipasi dalam demonstrasi pro-Palestina di seluruh Inggris selama setahun terakhir.

Dia terus berjaga di perkemahan tersebut, berinteraksi dengan para pejalan kaki dan mengorganisir protes untuk mengingatkan orang-orang tentang "keterlibatan" AS dan Barat dalam genosida tersebut.

"Amerika Serikat adalah pelaku utama genosida yang terjadi di Palestina ini," tegas Santamano kepada Anadolu, mengutip dukungan senjata dan pendanaan AS yang terus berlanjut untuk Israel.

Dia secara khusus mengkritik pemboman rumah sakit dan pembunuhan massal anak-anak.

Menjelaskan motivasinya melalui sudut pandang Buddha, Santamano berkata, "Dalam agama Buddha, kita berbicara tentang memiliki belas kasih untuk semua makhluk hidup. Ketika genosida benar-benar terjadi, saya merasa sangat penting untuk melakukan segala yang kita bisa sebagai manusia untuk mencoba dan menghentikannya.”

Meskipun mengakui organisasi-organisasi Buddha institusional sebagian besar tetap bungkam mengenai konflik tersebut, dia mencatat kelompok-kelompok kecil biksu dan praktisi individu telah aktif dalam mendukung perjuangan Palestina di seluruh Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat.

Perkemahan tersebut telah menjadi apa yang digambarkan Santamano sebagai “gelembung utopis”, yang menarik para pendukung dari berbagai latar belakang agama dan kelompok usia. “Ini adalah tempat yang inklusif dan ramah,” ujar dia.

Militer brutal Israel telah melanjutkan serangan yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Puncak Waisak, Air Umbul...
Puncak Waisak, Air Umbul Jumprit Perkuat Spirit Kejernihan Pikiran Umat Buddha
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
12 Ayat Al Quran Tentang...
12 Ayat Al Quran Tentang Pernikahan
Hat-trick Langka Kylian...
Hat-trick Langka Kylian Mbappe yang Berakhir Menyakitkan
Tegas! 56 Napi Provokator...
Tegas! 56 Napi Provokator Kerusuhan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan
Berita Terkini
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Jenderal Chaudhry: Pakistan...
Jenderal Chaudhry: Pakistan Serang 26 Target Militer India
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Ini Jawaban Resmi Militer...
Ini Jawaban Resmi Militer India soal Klaim Jet Tempur Rafale-nya Ditembak Jatuh J-10 Pakistan
Siapa Maryam Nawaz?...
Siapa Maryam Nawaz? Menteri Besar Punjab yang Menyebut Tidak Ada Musuh yang Berani Menatap Pakistan
Mengapa India dan Pakistan...
Mengapa India dan Pakistan Sepakat Melakukan Gencatan Senjata?
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved