Siap-siap Perang Nuklir, Warga Uni Eropa Harus Timbun Barang Kebutuhan Pokok

Kamis, 31 Oktober 2024 - 19:45 WIB
loading...
Siap-siap Perang Nuklir,...
Makanan yang harus disimpan untuk menghadapi kondisi darurat atau perang. Foto/foodbunker.co.uk
A A A
BRUSSEL - Warga Uni Eropa (UE) harus mulai menimbun barang-barang kebutuhan pokok untuk tiga hari agar siap menghadapi berbagai potensi bencana, termasuk konflik nuklir.

Peringatan itu muncul pada hari Rabu (30/10/2024) oleh mantan Presiden Finlandia Sauli Niinisto.

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari upaya UE membuat blok tersebut lebih tangguh dalam menghadapi ancaman yang konon meningkat, mulai dari bencana alam hingga konflik militer besar.

Laporan tersebut menghimbau rumah tangga UE untuk menimbun barang-barang "kemandirian dasar" yang akan bertahan setidaknya selama 72 jam karena khawatir akan potensi kekurangan jika terjadi "agresi bersenjata melalui cara konvensional" atau aktivitas permusuhan lainnya seperti "serangan siber atau penggunaan senjata kimia, biologi, radiologi, atau nuklir."

Brussels telah menugaskan mantan presiden Finlandia awal tahun ini untuk menilai kebutuhan keamanan UE menyusul eskalasi konflik Ukraina, "terutama menanggapi operasi hibrida Rusia yang semakin intensif."

"Satu klik dapat mematikan jaringan listrik dan membuat seluruh kota gelap gulita," ungkap Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat presentasi laporan tersebut.

Dokumen tersebut juga menyerukan UE meningkatkan pertahanannya dan menghabiskan sekitar 20% dari anggaran umumnya, yang saat ini bernilai sekitar 1 triliun euro (USD1,08 triliun) selama tujuh tahun, untuk keamanan dan kesiapsiagaan krisis.

"Negara-negara Anggota harus memperkuat kerja sama mereka dalam pertahanan Eropa, bersama-sama berinvestasi lebih banyak untuk menutup kesenjangan yang sudah berlangsung lama dalam kesiapan industri militer dan pertahanan kita," ungkap Niinisto, menegaskan kembali komitmen UE memberikan bantuan bagi Ukraina dalam jangka panjang.

Blok tersebut juga perlu membangun jaringan anti-sabotase untuk menangkal ancaman melalui pembagian informasi yang lebih besar, menurut mantan pemimpin Finlandia, dengan mengutip meningkatnya kekhawatiran atas ancaman yang dirasakan dari Rusia.

"Mengingat meningkatnya penggunaan sabotase oleh negara-negara ketiga yang bermusuhan, terutama Rusia, ini adalah area di mana keamanan internal dan keamanan militer sangat terkait," ungkap laporan tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Pakistan Klaim Tembak...
Pakistan Klaim Tembak Jatuh 2 Jet Tempur dan Drone India di Kashmir
Serangan India ke Pakistan...
Serangan India ke Pakistan Hancurkan 4 Masjid, Korban Tewas Jadi 31 Orang
Rekomendasi
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Hadiri Pernikahan Luna...
Hadiri Pernikahan Luna Maya-Maxime Bouttier, Nagita Slavina Kenang Peran sebagai Mak Comblang
KJP Plus Tahap 1 2025...
KJP Plus Tahap 1 2025 Cair, Apa Saja Barang yang Bisa Dibelanjakan?
Berita Terkini
Pemerintah Pakistan...
Pemerintah Pakistan Perintahkan Militer untuk Membalas Serangan India
Taruhan Siapa Paus yang...
Taruhan Siapa Paus yang Terpilih di Bursa Judi Capai Rp280 Miliar
Menanti Serangan Balasan...
Menanti Serangan Balasan Pakistan ke India, Akankah Perang Nuklir Pecah?
Kedubes India Ungkap...
Kedubes India Ungkap Serangan di Jammu dan Kashmir
Apa Itu Operasi Sindoor?
Apa Itu Operasi Sindoor?
Spesifikasi Jet Israel...
Spesifikasi Jet Israel yang Bombardir Houthi Yaman
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved