Menlu Rusia: Moskow Sekarang Tidak Punya Hubungan dengan UE
loading...
A
A
A
MOSKOW - Ketegangan politik selama berbulan-bulan dan gelombang sanksi baru telah memutuskan semua hubungan antara Uni Eropa (UE) dan Rusia . Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov sembari menambahkan negaranya siap untuk melanjutkan kerja sama jika Brussel memutuskan tertarik.
"Saat ini tidak ada hubungan dengan UE sebagai sebuah organisasi. Seluruh infrastruktur hubungan ini telah dihancurkan oleh keputusan sepihak yang dibuat dari Brussel," kata Lavrov saat berbicara pada konferensi pers bersama mitranya dari China pada hari Selasa, seperti dilansir dari Russia Today, Rabu (24/3/2021).
Beberapa negara Eropa individu, menurutnya, masih mencari hubungan lebih dekat dengan Moskow, dipandu oleh kepentingan nasional mereka.
"Namun, ini cepat dilampaui oleh kemitraan yang tumbuh dengan China," Lavrov mengatakan kepada wartawan.
"Jika dan ketika orang Eropa memutuskan untuk menghilangkan anomali ini dalam kontak dengan tetangga terbesar mereka, tentu saja, kami akan siap untuk membangun hubungan ini berdasarkan kesetaraan," diplomat top Rusia itu menegaskan.
"Sementara di Timur, menurut saya, kami memiliki agenda yang sangat intensif, yang semakin beragam setiap tahun,” ucapnya.
Pada bulan Februari, Lavrov menyatakan bahwa hubungan Moskow dengan blok tersebut telah runtuh pada tahun 2014, setelah Uni Eropa menyalahkan Rusia atas semua yang terjadi di Ukraina setelah Maidan. Sejak itu, menurutnya, Brussel secara konsisten menghancurkan semua mekanisme tanpa kecuali yang ada atas dasar kesepakatan tentang kemitraan dan kerja sama.
Sebagai bagian dari wawancara yang berapi-api, Lavrov memperingatkan bahwa jika kepemimpinan blok tersebut berusaha untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang melanda wilayah sensitif ekonomi, Moskow dapat memutuskan kontak diplomatik sama sekali sebagai upaya terakhir.
"Saat ini tidak ada hubungan dengan UE sebagai sebuah organisasi. Seluruh infrastruktur hubungan ini telah dihancurkan oleh keputusan sepihak yang dibuat dari Brussel," kata Lavrov saat berbicara pada konferensi pers bersama mitranya dari China pada hari Selasa, seperti dilansir dari Russia Today, Rabu (24/3/2021).
Beberapa negara Eropa individu, menurutnya, masih mencari hubungan lebih dekat dengan Moskow, dipandu oleh kepentingan nasional mereka.
"Namun, ini cepat dilampaui oleh kemitraan yang tumbuh dengan China," Lavrov mengatakan kepada wartawan.
"Jika dan ketika orang Eropa memutuskan untuk menghilangkan anomali ini dalam kontak dengan tetangga terbesar mereka, tentu saja, kami akan siap untuk membangun hubungan ini berdasarkan kesetaraan," diplomat top Rusia itu menegaskan.
"Sementara di Timur, menurut saya, kami memiliki agenda yang sangat intensif, yang semakin beragam setiap tahun,” ucapnya.
Pada bulan Februari, Lavrov menyatakan bahwa hubungan Moskow dengan blok tersebut telah runtuh pada tahun 2014, setelah Uni Eropa menyalahkan Rusia atas semua yang terjadi di Ukraina setelah Maidan. Sejak itu, menurutnya, Brussel secara konsisten menghancurkan semua mekanisme tanpa kecuali yang ada atas dasar kesepakatan tentang kemitraan dan kerja sama.
Sebagai bagian dari wawancara yang berapi-api, Lavrov memperingatkan bahwa jika kepemimpinan blok tersebut berusaha untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang melanda wilayah sensitif ekonomi, Moskow dapat memutuskan kontak diplomatik sama sekali sebagai upaya terakhir.