Rusia Dukung Ide Pembentukan Koalisi untuk Lawan Sanksi Sepihak

Senin, 22 Maret 2021 - 16:29 WIB
loading...
Rusia Dukung Ide Pembentukan...
Lavrov menuturkan, setiap inisiatif yang ditujukan untuk melawan instrumen tidak sah, seperti sanksi sepihak, layak mendapatkan semua dukungan yang mungkin didapatkan. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Moskow mendukung gagasan untuk membentuk koalisi terluas dari negara-negara yang menentang sanksi sepihak . Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Berbicara saat melakukan wawancara dnegan media China, Lavrov menuturkan, setiap inisiatif yang ditujukan untuk melawan instrumen tidak sah, seperti sanksi sepihak, layak mendapatkan semua dukungan yang mungkin didapatkan.

"Venezuela keluar dengan inisiatif di PBB untuk membentuk koalisi melawan tindakan paksaan sepihak," kata Lavrov dalam wawancara itu, seperti dilansir Tass pada Senin (22/3/2021).

"Organisasi memiliki utusan khusus, pelapor khusus tentang masalah melawan sanksi sepihak. Pelapor menyuarakan sikap yang sangat seimbang dan obyektif," sambungnya.

Dia mengatakan, inisiatif semacam ini harus dipromosikan dan mendapat dukungan. Menurutnya, semua negara harus bersatu untuk melawan tindakan-tindakan ilegal.

"Inisiatif semacam itu harus didorong. Kita harus membentuk koalisi negara-negara yang maksimal untuk memerangi praktik ilegal ini," tegas Lavrov.

Rusia, bersama dengan Venezuela dan China adalah "korban" dari sanksi sepihak Amerika Serikat (AS). Mayoritas sanksi itu berupa pembekuan aset atau larangan bepergian pada pejabat yang masuk dalam daftar sanksi.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Kasus Suap Perkara Migor,...
Kasus Suap Perkara Migor, Kejagung Sita Mobil Mewah hingga Pecahan Mata Uang Asing
Shakhram Giyasov Menang...
Shakhram Giyasov Menang KO, Lewati Tragedi: Ini untuk Putri Saya!
Standarisasi atau Standardisasi,...
Standarisasi atau Standardisasi, Mana Penulisan Kata yang Benar?
Berita Terkini
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
13 menit yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
40 menit yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
1 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
3 jam yang lalu
Tentara Israel Kepung...
Tentara Israel Kepung Rafah, Siapkan Serangan Besar untuk Membangun Koridor Morag
3 jam yang lalu
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
5 jam yang lalu
Infografis
Sangkal Tudingan Zelensky,...
Sangkal Tudingan Zelensky, Rusia: China tetap Seimbang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved