Penasehat Gedung Putih: AS Terlibat Diplomasi Tak Langsung dengan Iran

Minggu, 14 Maret 2021 - 04:04 WIB
loading...
Penasehat Gedung Putih: AS Terlibat Diplomasi Tak Langsung dengan Iran
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan Iran telah memulai diplomasi tidak langsung dengan pejabat Eropa dan lainnya yang menyampaikan pesan tentang bagaimana mereka dapat melanjutkan kepatuhan terhadap kesepakatan nuklir Iran 2015.

Pernyataan itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

"Diplomasi dengan Iran sedang berlangsung, tidak secara langsung saat ini," ujar dia kepada para wartawan.



"Ada komunikasi melalui pejabat Eropa dan melalui orang lain yang memungkinkan kami menjelaskan kepada Iran apa posisi kami sehubungan dengan kepatuhan untuk pendekatan kepatuhan dan untuk mendengar apa posisi mereka," ujar Sullivan.



Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menolak memberikan insentif sepihak kepada Teheran untuk memulai pembicaraan tetapi telah mengulurkan kemungkinan kedua belah pihak mengambil langkah timbal balik untuk melanjutkan pelaksanaan kesepakatan.

Lihat infografis: Para Pakar Ketir-ketir, AS Bikin Rudal Nuklir Baru Rp1.440 Triliun

Pendekatan ini disebut Washington sebagai "kepatuhan untuk kepatuhan."

"Kami menunggu saat ini untuk mendengar lebih jauh dari Iran bagaimana mereka ingin melanjutkan," papar Sullivan.

"Ini tidak akan mudah tetapi kami yakin bahwa kami sedang dalam proses diplomatik sekarang karena kami dapat bergerak maju dan pada akhirnya mengamankan tujuan kami, yaitu mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir dan melakukannya melalui diplomasi," ungkap dia.

Amerika Serikat pada 18 Februari mengatakan siap berbicara dengan Iran tentang kedua negara melanjutkan kepatuhan pada pakta yang bertujuan mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.

AS meninggalkan kesepakatan itu pada 2018 dan saat ini berusaha menghidupkan kembali kesepakatan itu.

Iran mulai melanggar kesepakatan itu pada 2019, sekitar setahun setelah mantan Presiden AS Donald Trump keluar darinya dan menerapkan kembali sanksi ekonomi.

Teheran telah mempercepat pelanggarannya dalam beberapa bulan terakhir.

Masing-masing pihak bersikeras bahwa pihak lain yang pertama kembali ke kesepakatan. Teheran menuntut Washington mencabut sanksi ekonominya dan Amerika Serikat menuntut Iran kembali membatasi program nuklirnya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1946 seconds (0.1#10.140)