UNHCR Gelar Halalbihalal, Perkuat Kemitraan dalam Filantropi Islam

Jum'at, 03 Mei 2024 - 07:40 WIB
loading...
UNHCR Gelar Halalbihalal, Perkuat Kemitraan dalam Filantropi Islam
UNHCR di Indonesia menggelar halalbihalal, mempertemukan tokoh-tokoh penting dari organisasi filantropi Islam. Foto/UNHCR
A A A
JAKARTA - Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) di Indonesia telah menggelar halalbihalal perdana pada Kamis (2/5/2024).

Acara ini mempertemukan tokoh-tokoh penting dari organisasi filantropi Islam, pakar, dan cendekiawan untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam mendukung para pengungsi.

Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Ann Maymann, menyoroti peran UNHCR sebagai mitra distribusi strategis untuk dana zakat dan sedekah. Dia menekankan bahwa UNHCR memastikan dana-dana tersebut menjangkau para pengungsi yang paling membutuhkan.

“Melalui inisiatif filantropi Islam, UNHCR telah memberikan bantuan kepada 1.172.384 penerima manfaat zakat di 20 negara dan 826.988 penerima manfaat sedekah di 16 negara selama tahun 2023, termasuk Indonesia,” katanya, dalam keterangan pers yang diterima Sindonews.com.

Baca Juga: UNHCR Rilis Daftar Perusahaan Terkait Pemukiman Yahudi, Israel Murka

Halalbihalal tersebut menampilkan diskusi panel yang dipimpin oleh Muhammad Thoriq Helmi, Associate PPH/IP Officer UNHCR. Panelis pada diskusi ini termasuk M Amin Suma (ulama dan dewan syariah di beberapa institusi Islami ternama), Amelia Fauzia (Guru Besar Sejarah Islam dari Universitas Islam Negeri), dan Silih Agung Wasesa (pakar branding dan komunikasi).

Diskusi yang mendalam tersebut menyentuh konteks sejarah terkait dukungan terhadap pengungsi dalam Islam, prinsip-prinsip filantropi inklusif, dan bagaimana organisasi Islam dapat mengoptimalkan strategi komunikasi mereka.

“Secara umum dan keseluruhan, Insyaallah, Islam itu menyikapi kaum pengungsi harus bersifat adil dan arif bijaksana,” kata Amin Suma.

“Pengungsi itu sangat kuat menjadi bagian kelompok yang harus didukung oleh lembaga filantropi,” imbuh Amelia.

“Lembaga filantropi yang punya komitmen untuk membantu pengungsi bisa dibilang lembaga filantropi yang sudah mengedepankan prinsip-prinsip inklusivitas,” lanjut Amelia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)